SOLOPOS.COM (5/6/2023) | Para petani tepian hutan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menggelar Festival Jagung 2023, Minggu (4/6/2023). Festival ini digelar sebagai wujud syukur atas panen yang melimpah pada tahun ini.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertania Kabupaten Ngawi mencatat Kecamatan Karanganyar mampu menyumbang 20 persen produktivtitas jagung di Ngawi dengan luas lahan mencapai 5.430 hektare dan hasil panen 40.207 ton.
Semua lahan tersebut berada di bawah tegakkan hutan bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Ngawi.
“Saya sangat mengapresiasi hasil panen jagung yang melimpah ini. Kegiatan Festival Jagung ini sebagai bentuk syukur sekaligus kegiatan tahunan yang menjadi tradisi dan mampu menarik minat masyarakat,” ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko saat menghadiri Festival Jagung 2023 di Lapangan Desa Bangunrejo, Kecamatan Karanganyar, Minggu.
Dia menuturkan Pemkab Ngawi terus mendorong petani tepian hutan di wilayahnya untuk menanam komoditas jagung, terutama saat memasuki musim tanam kemarau yang minim pasokan air irigasi.
Pemerintah Kabupaten Ngawi juga terus memfasilitasi kerja sama petani tepian hutan dengan Perhutani KPH Ngawi melalui LMDH, terutama dalam hal pemanfaatan lahan di kawasan sekitar hutan oleh masyarakat setempat.
Guna peningkatan produksi komoditas jagung, Pemkab Ngawi melalui dinas terkait juga mengawal keberhasilan petani jagung dalam pengelolaannya sehingga bisa mencapai target.
Pemkab juga membantu alat oven untuk pengering jagung, sehingga pada saat musim hujan petani tidak akan mengalami kerugian untuk memproduksi jagung pipil kering.
Secara keseluruhan, hasil produksi jagung di Ngawi saat ini mencapai 243.029 ton jagung kering pipil dengan luas lahan tanam 31.611 hektare.
Sementara, dalam kegiatan Festival Jagung 2023, yang baru pertama kali digelar tersebut, diwarnai pembakaran patung hama tikus sebagai simbol petani mampu mengatasi hama pengerat yang menjadi musuh utama petani jagung tersebut.
Sumber : solopos.com