LAWU DS, PERHUTANI (23/07/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) di Pendopo Surya Graha Magetan. Rakor ini diadakan sebagai langkah antisipasi memasuki musim kemarau dan menghadapi potensi bencana alam, khususnya kebakaran hutan dan lahan.

Pj Sekda Magetan, Hermawan, menyampaikan bahwa rakor ini bertujuan untuk menyegarkan kembali ingatan dan kesadaran semua pihak terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Di Magetan, kondisi kebakaran hutan selalu berulang setiap musim kemarau, sedangkan musim penghujan membawa risiko banjir. Rapat ini merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan,” ujarnya.

Hermawan menegaskan pentingnya koordinasi antar instansi terkait, aparat TNI/Polri, stakeholder, dan masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan komunikasi dan kewaspadaan dini guna mencegah kebakaran hutan di Magetan. “Sosialisasi Karhutla harus dimasifkan dan disampaikan kepada masyarakat melalui pertemuan tingkat desa, RT, dan organisasi lainnya,” tambahnya.

Ia juga berharap posko pemadam kebakaran ditempatkan di lokasi yang dekat dengan area rawan kebakaran, terutama di antara 28 desa yang tersebar di 8 kecamatan se-wilayah Magetan. “Kami berpesan kepada elemen masyarakat yang memiliki lahan, terutama yang dekat hutan, untuk memperhatikan tata cara pembakaran serasah dan menjaga api agar tidak menyebar,” tegasnya.

Kepala Perhutani Lawu Ds, melalui wakilnya Yudiono, menyampaikan bahwa berkaca dari kejadian kebakaran hutan tahun 2023, Perhutani telah melakukan berbagai upaya pencegahan di tahun 2024. Upaya tersebut meliputi pemetaan lokasi rawan kebakaran, pengaktifan kembali personil dan poskodal, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), pembentukan satgas khusus untuk memantau kondisi Gunung Lawu, pendataan dan penyediaan sarpras penanganan kebakaran hutan, serta kerjasama dengan BPPD Magetan untuk sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan stakeholder terkait.

“Perhutani akan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Perhutani. Kami akan segera membuat ilaran guna memotong area bilamana terjadi kebakaran agar tidak meluas ke wilayah lain,” tambah Yudiono.

Ia menekankan bahwa sinergi antar instansi akan mempermudah koordinasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan agar cepat teratasi. “Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk ikut menjaga serta melaporkan bila ada kejadian kebakaran lahan hutan kepada petugas Perhutani setempat,” tutupnya. (Kom-Pht/Lwds/Eko)

Editor:Lra
Copyright©2024