TASIKMALAYA, PERHUTANI. (04/12) | Tanaman rempah kapolaga di kawasan hutan, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cineam, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya yang ditanam dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) telah membuahkan hasil bagi warga dusun Cimandar, Sindangkerta, Cisarua dan Cikamunding di Kecamatan Cineam Tasikmalaya.
Kapolaga ini mampu menjadi sumber pendapatan yang diandalkan oleh 300 warga Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Sejak warga desa tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sejahtera Mandiri dan bermitra dengan Perum Perhutani tahun 2010, mereka aktif mengusahakan produk pertanian ini melalui usaha Koperasi Tani Saluyu.
Selain di hutan, Kapolaga ini juga ditanam disepanjang jalan desa Cineam. Tanaman ini dominan dibandingkan tanaman cengkeh. Koperasi desa rata-rata menampung 20 ton kapolaga, cengkeh 7-10 kuintal pertahun dari Cineam.
Ketua LMDH Sejahtera Mandiri Hadiat mengatakan, nilai ekonomi kapolaga yang tinggi memantik minat warga. Saat ini kapolaga kering harga jual berkisar Rp 42 ribu sampai Rp 45 ribu per kg. Kapolaga setiap tahun mencapai 20 ton, bahkan kalau lagi musim, setiap petani bisa menghasilkan 7 kuintal. Kemarau panjang ini produksinya turun drastis, demikian juga cengkehnya juga turun.
Perum Perhutani melalui program kemitraan dan bina lingkungan KPH Tasikmalaya memberikan bantuan dana kepada Koperasi Tani Saluyu sebesar Rp. 35 juta, sbelumnya Rp. 10 juta.
Hadiat menambahkan bahwa untuk pengembangan usaha yang lebih luas pihaknya membutuhkan bantuan permodalan dan pemasaran dari stakeholder lainnya. Perum Perhutani sudah memberikan bantuannya, kami berharap Dinas–Dinas lain di Tasikmalaya juga membantu pengembangan usaha warga Cineam. (Kom-PHT/Tsk/Asep JB)
Editor: Soe
copyright©2015