JAWAPOS.COM (28/09/2022) | Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Manshury melakukan kunjungan kerja meninjau lokasi Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, yang secara administratif lokasi masuk wilayah Desa Ngujung, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk pada Senin (26/9) kemarin. Pahala mendorong produksi gula nasional sebagai salah satu program yang masuk dalam program strategis nasional.

Turut hadir Direktur Utama PTPN X Tuhu Bangun, Sekretaris Perusahaan Perum Perhutani Asep Dedi Mulyadi, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Karuniawan Purwanto Sanjaya dan LMDH yang terlibat dalam ATM.

Dalam penyampaiannya, Pahala mendorong produksi gula nasional sebagai salah satu program yang masuk dalam program strategis nasional. ”Target kurun waktu tiga hingga lima tahun mendatang Indonesia dapat menerapkan swasembada gula nasional,” terangnya.

Guna mencapai hal tersebut, lanjut Pahala, perlu dilakukan identifikasi lahan yang kurang produktif agar dapat ditanami komoditas tanaman tebu. ”Dan yang terpenting dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan,” imbuhnya.

Pahala mengapresiasi terobosan yang dilakukan Perhutani KPH Jombang sinergi dengan PTPN X melalui uji coba pertama pemanfaatkan lahan non-produktif seluas 358 hektar. ”Hasilnya sangat baik, di mana produktivitasnya menuai apresiasi dengan capaian 78 ton per hektar,” ungkanya.

irektur Utama (Dirut) Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, perhutani berkomitmen mendukung program pemerintah dalam swasembada gula nasional. Salah satunya melalui pengembangan tanaman ATM di wilayah kerja Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi. ”Total rencana pengembangan hingga 2024 diperkirakan mencapai 18.256 hektar,” terang Wahyu.

Lahan yang tidak produktif, pada 2021 mulai dikembangkan agroforestry tebu hingga siap panen. Dengan dua lokasi pengembangan di KPH Jombang seluas 386,47 hektar dan KPH Ngawi seluas 187,52 hektar. ”Hal tersebut merupakan contoh keberhasilan tanaman multiusaha kehutanan, di mana tanaman pangan tumbuh berdampingan di antara hutan jati dan tanaman kehutanan lainnya,” pungkas Administratur Perhutani KPH Jombang Muchlisin. (dwi/naz/riz)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 28 September 2022