JAKARTA – Terhapus sudah citra se bagai perusahaan merugi yang ber tahun-tahun disandang PT Kereta Api Indonesia (KAI). BUMN transportasi tersebut terus mencatat ki nerja keuangan yang impresif da lam dua tahun terakhir. Pada 2013 lalu laba PT KAI juga makin melaju. Direktur Utama Ignasius Jonan mengatakan, laba konsolidasi yang di cetak PT KAI dengan anak peru sahaan pada 2013 mencapai Rp 560 miliar.
Jumlah tersebut tumbuh 31 persen jika dibandingkan dengan raihan 2012 senilai Rp 425 miliar. Se panjang 2013 PT KAI mencatatkan pen dapatan Rp 8,7 triliun. Sektor angkutan barang cukup me nopang pendapatan PT KAI. ”Tahun lalu kami mengangkut lebih dari 27 juta ton dalam ang kutan barang. Tahun ini kami perkirakan bisa mencapai 35-37 jut a ton,” kata Jonan dalam jumpa pers di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, dengan berfungsinya rel ganda di jalur Jawa, kapasitas angkutan barang makin meningkat.
Dia menambahkan, pihaknya ba kal meningkatkan kapasitas ke reta api listrik (KRL) menjadi 1,2 juta penumpang per hari. Tahun lalu kapasitas kereta yang me layani rute di Jabodetabek tersebut men capai 600 ribu per hari. Untuk kereta jarak jauh, PT KAI menargetkan bisa memenuhi per tum buhan jumlah penumpang di kisaran 5-10 persen. Tahun lalu pe numpang kereta jarak jauh men capai 240 juta orang.
Di sisi lain, BUMN kehutanan, yak ni Perum Perhutani, juga mencatat kenaikan laba yang lumayan. Di rektur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, laba perseroan selama 2013 mencapai Rp 204 miliar. Capaian tersebut tumbuh 3,5 persen daripada laba 2012 sebesar Rp 197 miliar. ’’Tahun 2009 laba Perhutani Rp 158 miliar. Kemudian, 2010 turun menjadi Rp 156 miliar. Lalu turun lagi menjadi Rp 148 miliar pada 2011,’’ katanya.
Dia menambahkan, laba tersebut di peroleh dari pendapatan senilai Rp 3,95 triliun. Komposisinya terdiri atas kelompok usaha kayu 48 per en dan nonkayu 52 persen. Penyumbang terbesar pendapatan berasal dari pen jualan luar negeri industri non kayu Rp 1,34 triliun. Ada punpendapatan penjualan dalam negeri hasil hutan lainnya sebesar Rp 617 miliar. Kemudian, pendapatan dari kayu tebangan Rp 1,607 triliun. Tahun ini Perhutani menargetkan laba bersih Rp 287 miliar atau naik 40 persen dari rea lisasi 2013. Laba tersebut diprediksi dari pendapatan Rp 4,603 triliun.
(bil/c2/sof)
Sumber  : Jawa Pos, Hal 6
Tanggal  :  6 Maret 2014