DETIK.COM (05/07/2022) | Telaga Renjeng di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, merupakan telaga di dataran tinggi yang dihuni populasi ikan jinak. Kelestarian ikan di telaga ini terus terjaga karena sebuah mitos.

Telaga berada di kaki gunung Slamet, di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasi tempat wisata ini masuk dalam kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur.

Telaga Ranjeng pertama kali ditunjuk sebagai kawasan cagar alam berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 25 tanggal 11 Januari 1925. Status itu telah diperkuat dengan SK Penunjukan Menteri Kehutanan No SK 3 5 9/MenHut-II/2004 tanggal 1 Oktober 2004. Meski berada di dataran tinggi, telaga ini hampir tidak pernah kering.

Daya tarik wisata di telaga ini adalah populasi ikan jinak dengan jumlah yang luar biasa banyak. Ikan-ikan ini tetap terjaga populasinya karena tidak ada yang berani mengambilnya. Sebab, ada mitos tentang malapetaka bagi orang yang mengambil ikan di Telaga Renjeng.

Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto, mengatakan salah satu faktor populasi ikan di telaga itu tetap terjaga adalah mitos tersebut. Meski ikan di telaga itu jinak, tak seorang pun yang berani mengambil. Pengunjung banyak yang percaya akan mitos itu sehingga ekosistem telaga tetap terjaga.

“Kita memiliki tradisi untuk menjaga mitos-mitos di Telaga Renjeng. Sengaja kita jaga untuk menjaga kelestarian alam di telaga ini. Mitosnya, bila ada yang mengambil ikan di telaga akan terkena malapetaka,” kata Irwan.

Irwan melanjutkan, populasi ikan di telaga itu didominasi ikan emas. “Ada fenomena alam yang tidak bisa kita jelaskan secara rasional. Kalau sekarang dihuni emas, beberapa tahun sebelumnya ikan lele. Tidak tahu kenapa itu bisa terjadi,” ujar Irwan.

Setiap hari, telaga wisata ini hampir tidak pernah sepi pengunjung. Mereka datang untuk melihat langsung gerombolan ikan jinak. Hanya dengan mencelupkan roti ke air, ikan akan mendekat dan berebut makan.

“Ikannya besar-besar tapi jinak. Jumlahnya sangat banyak,” ujar Kaspin (56) wisatawan asal Tegal. Selain itu, keindahan alamnya juga membuat pengunjung betah berlama-lama adalah karena. Udara yang sejuk di sekitar telaga juga membuat wisatawan ogah pulang cepat.

Sumber : detik.com

Tanggal : 05 Juli 2022