SUARAMERDEKA.COM, PEMALANG (4/10/2016) | Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Unikal Pekalongan berkunjung ke kawasan bisnis mandiri (KBM) pabrik derivat gondorukem dan terpentin (PDGT) Perum Perhutani Pemalang. Mereka menimba ilmu tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan perusahaan milik negara tersebut, baru-baru ini.

Mahasiswa tersebut didampingi dosennya, antara lain Imam dan Istiqomah. Menurut Imam, teori yang diterima mahasiswa di kelas butuh pengembangan di lapangan, sehingga mereka mendatangi pabrik untuk bertemu langsung dengan praktisi K3. “Harapan kami mahasiswa dapat melihat manajerial K3 perusahaan untuk membuktikan teori yang telah mereka terima di kelas,” ujar Imam, kemarin.

Menurut dia, di Fakultas Kesehatan Masyarakat ada Kurikulum K3 sehingga wajib bagi mahasiswanya untuk menguasai K3 baik teori maupun praktik. Adapun sertifikat kompetensi yang berkaitan dengan K3 dan dibutuhkan untuk bekerja di bidang K3, kata dia, baru bisa diperoleh setelah mahasiswa lulus kuliah.

Para mahasiswa itu diterima oleh jajaran manajer KBM PDGT Perum Perhutani. General Manajer Gunawan Marga melalui Asisten Manajer K3L Yupiter Adi Parwayoga mengemukakan, pabriknya menyambut baik kehadiran mahasiswa karena dapat menjadi sarana untuk sosialisasi K3 perusahaannya. Yupiter memperkenalkan alat pelindung diri (APD) yang wajib dikenakan karyawan dan tamu yang akan masuk area pabrik.

APD wajib dikenakan karena pabrik adalah lingkungan yang memiliki risiko kecelakaan tinggi. Setelah dikenalkan dengan APD dan mengenakannya, mahasiswa diajak ke beberapa lokasi untuk mengenal lebih dekat tentang pentingnya K3 di perusahaan.

Kegiatan Sosial

Mahasiswa juga diajak untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial yang kebetulan dilaksanakan di perusahaan itu, antara lain sumbang darah dan pemeriksaan kesehatan karyawan.

Dalam kunjungan itu, mereka juga diperkenalkan dengan profil KBM PDGT tentang visi dan misi serta kegiatan pabrik. Pabrik mengolah hasil kayu berupa getah pinus dengan kapasitas produksi gondorukem 17.150 ton/tahun dan terpentin 3.675 ton/tahun. Selain itu ada juga bahan-bahan pendukung yang diproduksi, antara lain alpha pinene, beta pinene, limonene, carene, terpinol, cineol, dan gliserol.

Adapun pembangunan pabrik di Pemalang ini dilakukan karena kebutuhan akan bahan-bahan itu tinggi dan menjaga agar bahan baku tersebut tetap tersedia. Proses untuk memproduksi bahan-bahan tersebut menggunakan teknologi yang sederhana. (K40-57)

Tanggal : 4 Oktober 2016
Sumber : suaramerdeka.com