BANDUNGKITA.ID (03/08/2021) | Air terjun atau curug menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diburu para wisatawan.

Selain mampu memberi kesejukan, derasnya suara air mampu menghilangkan sejenak kepenatan dan stres lantaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang.

Salah satu rekomendasi air terjun atau curug yang berada di Bandung Barat adalah Curug Tilu.

Berada satu kawasan dengan wisata Bukit Senyum di Kampung Pasir Manggu, Desa Cipada, Kecamatan Cikalong Wetan, Curug Tilu memiliki ketinggian lebih dari 30 meter dan menawarkan suasana asri yang tetap dijaga agar habitat satwa seperti burung-burung tidak rusak.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Heri Partomo mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus untuk mengembangkan destinasi wisata baru yang ada di Bandung Barat.

“Kita saat ini terus menggenjot destinasi wisata baru yang berbasiskan pemberdayaan masyarakat,” katanya kepada BandungKita.id, Selasa 3 Agustus 2021.

Kendati demikian, Heri mengaku, pihak juga tidak mengesampingkan destinasi wisata yang sudah ada sebelumnya.

“Destinasi yang sudah ada bisa terus mengembangkan inovasi dan kreativitasnya agar bisa terus maju,” ucapnya.

Heri menuturkan, Curug Tilu yang ada di Desa Wisata Cipada memiliki potensi besar untuk berkembang pesat.

Pasalnya, kawasan wisata ini tidak hanya menawarkan pesona alam yang masih asri namun juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar.

“Di lokasi ini banyak potensi yang bisa dikembangkan yang nantinya bisa mengangkat perekonomian warga sekitar,” tuturnya.

Heri menyebut, di Bandung Barat masih banyak destinasi yang belum terangkat, padahal berpotensi besar untuk dikembangkan.

“Ada banyak wisata yang masih natural di KBB ini, namun masih belum tereksplor, padahal bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya,” sebutnya.

Ketua Pokdarwis Desa Cipada, Sugondo mengatakan, dengan luas sekitar satu hektar, Curug Tilu merupakan destinasi pelengkap yang ada di Desa Wisata Cipada.

“Kita baru menambah satu destinasi wisata baru di desa wisata ini,” katanya.

Wa Gondo sapaan akrabnya menerangkan, di Desa Cipada I ini sudah ada empat destinasi wisata, seperti Bukit Senyum, Lembang Dano, Wisata Religi Pasarean dan Curug Tilu.

“Ini momen yang tepat untuk menunjukkan wisata baru di Desa Wisata Cipada, karena kebetulan sejalan dengan program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB,” terangnya.

Wa Gondo menjelaskan, sebutan Curug Tilu ini lantaran ada tiga tumpukan batu yang berjajar secara berurutan, jadi disebut Curug Tilu.

“Sebutan Curug Tilu ini juga memungkinkan agar mudah diingat masyarakat karena sebutan awalnya Curug Ece,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata Wa Gondo, di kawasan Curug Tilu juga menawarkan kopi khas Burangrang Selatan yang diminati masyarakat dan wisatawan yang berkunjung.

“Di sekitar kawasan wisata juga ada perkebunan kopi khas Burangrang Selatan dengan jenis arabika,” katanya.

Menurutnya, yang membedakan Curug Tilu Cipada dengan Curug Tilu di Rancabali Kabupaten Bandung terletak pada kekhasannya.

“Kalau di Rancabali khasnya perkebunan teh, di Curug Tilu Cipada ini komplit ada perkebunan teh dan kopi,” tuturnya.

Ia mengaku, pihaknya juga ingin memperkenalkan bahwa di Bandung Barat juga memiliki kopi terbaik, yaitu Kopi Burangrang Selatan.

“Di KBB ini ada tiga sentra kopi, yaitu Cililin, Lembang dan Burangrang Selatan,” ucapnya.

Rencananya, terang Wa Gondo, kawasan Desa Wisata Cipada ini bakal menyuguhkan wisata alam sekaligus memperkenalkan kopi khasnya.

“Curug Tilu kan baru dibuka dua bulan lalu, masih dalam proses penataan juga. Ke depan kita juga akan lengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti tempat duduk, meja, gazebo dan lainnya,” terangnya.

Kendati Desa Wisata Cipada I ini berada di kawasan milik Perhutani, namun Wa Gondo berharap ada investor yang bisa mendorong pokdarwis yang ada di Curug Tilu.

“Kawasan Bukit Senyum juga kan milik Perhutani jadi kerjasama yang dilakukan pun sistemnya bagi hasil,” paparnya.

Wa Gondo mengaku, saat ini jumlah pengunjung yang datang ke Desa Wisata Cipada sangat minim lantaran masih dalam penerapan PPKM Level 4.

“Jangankan destinasi baru, Bukit Senyum pun yang sudah jalan sekarang ditutup,” sebutnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada tarif yang dipatok bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Cipada.

“Mungkin nanti kalau kita udah mulai jalan, karena sekarang masih dalam tahap pembenahan,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id) ***

Sumber : bandungkita.id

Tanggal : 03 Agustus 2021