JPNN.COM (09/03/2021) | Petani di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian(Kementan) atas suksesnya panen perdana melalui program perluasan areal tanam baru (PATB) padi.

PATB juga sesuai dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang berupaya produksi pertanian digenjot hingga berlipat-lipat. Terlebih lagi pertanian merupakan sektor ini yang memiliki potensi sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.

“Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor,” jelasnya. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan insan pertanian harus bersyukur karena sektor ini tetap bisa survive dalam menyediakan pangan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan insan pertanian harus bersyukur karena sektor ini tetap bisa survive dalam menyediakan pangan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.

“Salah satu yang mendukung capaian ini adalah peran Kostratani, yaitu diharapkan mampu memperkuat produksi dan koordinasi stakeholder pertanian seperti penyuluh, petani dan pelaku usaha di tingkat lapangan melalui media digital,” kata Dedi.

Sebagai salah satu sentra padi yang cukup menonjol, Cilacap turut menyumbang tambahan produksi melalui kelompok tani yang tersebar diseluruh kabupaten tersebut. Pada ujung Februari dan awal Maret 2021 mulai dilaksanakan panen dari program PATB yang telah diawali tanam padi gogo pada November 2020 lalu.

Kegiatan panen padi saat ini sudah ramai dilaksanakan termasuk oleh Poktan Sari Reja dan Kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Mulyo sebagai pelaksana program PATB wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Sidareja.

Yusuf Irianto, Koordinator BPP Kecamatan Sidareja menambahkan bahwa ini adalah permulaan yang bagus. “Dari hasil ubinan varietas inpari 33 yang dilaksanakan Poktan Sari Reja mencapai 5,5 kg, dengan provitas mencapai 8,8 ton per hekter,” kata Yusuf.

Ia menambahkan jika luasan PATB 20 ha, maka produksi hampir 176 ton. Selain itu, katanya, hasil ubinan varietas Situ Bagendit di Kelompok LMDH Giri Mulyo diperoleh 6,1 kg dengan provitas mencapai 9,76 ton per hektare.

“Jika luasan PATB 5 ha maka produksi berkisar 48,8 ton. Total luas panen Kecamatan Sidareja dari 1380 ha bertambah 25 ha,” tutur Yusuf. Suksesnya panen padi PATB ini sangat disyukuri oleh para petani, salah satunya Ketua Poktan Sari Reja Mumin.

“Alhamdulillah akhirnya kami bisa panen padi gogo memanfaatkan lahan kering sekitar tanaman tahunan. Bersyukur pemerintah telah memberikan bantuan benih, pupuk NPK, POC, pestisida, herbisida, sumur bor dan pompa serta biaya olah tanah yang sangat bermanfaat untuk kami,” katanya.

“Sumur bor dan pompa bisa kami manfaatkan untuk budi daya di musim selanjutnya,” tambahnya.

Heri, pengurus Kelompok LMDH Giri Mulyo mengatakan Ini adalah pertama kali pihaknya mencoba menanam padi gogo memanfaatkan lahan kering milik Perhutani.

“Hasilnya cukup memuaskan, terima kasih pemerintah sudah memberi bantuan sangat bermanfaat untuk kami,” katanya.

Eti, penyuluh pendamping di Kecamatan Sidareja mengatakan membuka lahan baru memanfaatkan lahan kering di sekitar tanaman tahunan dan lahan milik Perhutani adalah cara cerdas petani menangkap peluang memacu produksi dan pendapatan keluarga.

 

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 9 Maret 2021