PASURUAN, PERHUTANI (24/9/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan mengadakan apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bertempat di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Trawas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan, wilayah administrasi Desa Penanggungan, Trawas Kabupaten Mojokerto pada Rabu (21/9).

Kegiatan dengan tema “Mewujudkan pencegahan lebih awal potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan membangun kebersamaan dan kepedulian“ tersebut dikuti oleh jajaran petugas lapangan Perhutani KPH Pasuruan bersama anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Kabupaten Pasuruan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Pasuruan Candra Musi bersama Forkopimcam Trawas antara lain, Camat Trawas Agus Subyanto, Kapolsek Trawas AKP Didit Setiwan, Danramil (0815/17) Trawas Kapten Arh Suminto, jajaran Asper lingkup KPH Pasuruan.

Dalam sambutannya Candra Musi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka membangun kebersamaan dan kepedulian dalam upaya pencegahan terjadinya bahaya kebakaran hutan dan lahan.

“Kebakaran hutan dan lahan akan membawa dampak kerugian yang luar biasa bagi kita semua, tidak hanya kerusakan hutan, lahan tetapi juga makhluk hidup yang ada didalamnya akan musnah,” ujar Candra.

Kehadiran Masyarakat Peduli Api (MPA) kata Candra, diharapkan dapat membantu Perhutani untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

“MPA ini mempunyai tanggungjawab yang tinggi, sehingga kita perlu menjalin komunikasi dan melakukan sinergitas upaya mencegah bahaya kebakaran hutan lahan serta carapenanggulangan jika terjadi kebakaran,” tambah Candra.

Sementara perwakilan MPA Suyadi dari Desa Kemiri, Pacet yang juga sebagai anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rukun Makmur menyampaikan bahwa apel siaga kebakaran hutan dan lahan selain untuk menjalin silaturahmi, juga melatih keterampilan masyarakat melalui pelatihan dan simulasi pemadaman kebakaran hutan.

“Ini sangat diperlukan, sehingga kita dapat mengetahui dan memahami secara teknis untuk memadamkan api baik secara manual maupun menggunakan alat (APAR),” jelasnya.

Selanjutnya acara ditutup dengan peragaan dan simulasi pemadaman api menggunakan alat pemdam kebakaran seperti gepyok, yang diawali dengan adanya titik api dari dalam kawasan hutan saat petugas mengadakan patroli. (Kom-PHT/Psu/Er)

Editor : Ywn

Copyright©2021