BANDUNG, PERHUTANI (21/11/2022) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengadakan pertemuan membahas antisipasi pencegahan dan penanggulangan bencana alam di kantor BPBD Kabupaten Soreang pada Senin, (21/11).

Hadir dalam acara tersebut Administratur Perhutani Bandung Selatan Arif Marghana, Waka Korkam Nurul Anwar, Danru Polhutmob Vicky Yulda Mukharamsyah, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Sekretaris BPBD Dadang Sumpena, dan Diki Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

Dalam kesempatan tersebut, Arif Marghana menyampaikan petugas Perhutani memerlukan pembekalan mitigasi, pencegahan, dan pelatihan penangulangan bencana alam pada lokasi-lokasi wilayah kerjanya.

“Kami jajaran Perum Perhutani khususnya KPH Bandung Selatan, sangat memerlukan pembekalan pengetahuan ataupun tindakan mengenai cara penanggulangan bencana alam, terutama pada kawasan hutan yang berpotensi terjadinya longsor, pohon tumbang, ataupun kebakaran. oleh karenanya kami akan terus bersinergi dengan pihak BPBD Kabupaten Bandung dalam upaya pencegahan bencana alam”. Ungkapnya.

Arif Margahana juga menyampaikan ucapan terima kasih atas respon kunjungan dan penerimaan di kantor BPBD. “Kami menyampaikan apresiasi kepada BPBD atas penanganan pasca banjir bandang secara pentahelix di wilayah Ciwidey, “ tambahnya.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan bahwa Kunjungan dari Administratur Perhutani Bandung Selatan beserta jajaran ini dalam rangka mempererat sinergitas dan penanganan bencana alam secara teknis.

“Rencana ke depan, akan dilaksanakan apel kesiapsiagaan bencana alam tingkat kabupaten Bandung, penandatanganan MoU antara Perhutani Bandung Selatan dengan BPBD Kabupaten Bandung dan Sosialiasi pembekalan peningkatan kompetensi penanganan bencana alam oleh BPBD kepada petugas Perhutani Bandung Selatan di lapangan. Adapun tujuannya, dalam rangka penanganan cepat, tepat dan terukur sehingga petugas Perhutani di lapangan dapat memetakan lokasi-lokasi yang berpotensi rawan bencana alam dan dapat melakukan penanggulangan .” Ujarnya.

(Komp-Pht Bds/Yans)