SUARAMERDEKA.COM (31/08/2018) | Musim kemarau yang melanda Kabupaten Grobogan juga berdampak kepada masyarakat di sekitar hutan. Persediaan air di sana menipis, lantaran sumber mata air mengering. Untuk itu, Perum Perhutani KPH Purwodadi memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan, Kamis (30/8).

Bantuan rencananya disalurkan hingga Minggu (2/9) di sejumlah desa. ‘’Hari ini (kemarin), kami menyerahkan di Dusun Bubak, Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari. Selanjutnya akan kami salurkan di Desa Tarub, Godan Kecamatan Tawangharjo dan Karangrejo, Kecamatan Grobogan. Masing-masing mendapatkan air bersih sebanyak tiga tangki atau 6.000 liter,’’ kata Administratur (Adm) Perum Perhutani KPH Purwodadi, Dewanto.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian Perum Perhutani KPH Purwodadi kepada warga sekitar hutan. Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau warga untuk ikut menjaga kelestarian hutan, terlebih di kawasan hutan lestari. ‘’Jangan lakukan penebangan liar, apalagi melakukan pengerusakan kawasan hutan. Sebab, dengan adanya hutan diharapkan dapat menjaga sumber mata air,’’katanya.

Sementara itu, dalam penyaluran air bersih tersebut melibatkan berbagai elemen di masyarakat. Selain perangkat desa setempat, kegiatan tersebut juga dibantu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Makmur. Sementara itu, data dari BPBD Grobogan, saat ini sebanyak 87 desa yang tersebar di 14 kecamatan terdampak kekeringan. Dampak kekeringan parah terjadi di Kecamatan Gabus, Geyer, Kradenan, Kedungjati, dan Pulokulon. Sementara di kecamatan lainnya, sebagian besar masih kategori sedang. ‘’Kami mengalokasikan dana sekitar Rp 175 juta. Dana ini untuk kegiatan penanganan bencana kekeringan, khususnya penyaluran bantuan air bersih.

Selain itu, kami juga menggandeng PMI, Baznas, pengusaha melalui dana CSR, komunitas, dan instansiinstansi nonpemerintahan,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Grobogan Budi Prihantoro.

 

Sumber : suaramerdeka.com

Tanggal : 31 Agustus 2018