JAWAPOS.COM (21/03/2022) | Ruang gerak kelompok radikal semakin dipersempit. Itu seiring pembentukan Satgas Hutan Gunung Lawu yang diinisiasi Perhutani. Anggotanya terdiri para relawan dan unsur lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) sekitar wilayah Lawu di Jatim dan Jateng. ‘’Anggotanya sekitar 30 orang,’’ kata Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan Puguh Yudhi usai apel siaga di pos penjagaan Cemoro Sewu kemarin (20/3).

Puguh menjelaskan, selain mengantisipasi aksi kelompok radikal, keberadaan Satgas Hutan Gunung Lawu diharapkan dapat menunjang pemanfaatan keanekaragaman hayati maupun wisata pendakian kawasan Lawu. ‘’Tugas utama satgas adalah pengamanan secara menyeluruh. Baik bencana alam, kebakaran, pencurian hasil hutan, maupun jalur pendakian,’’ ungkapnya.

Yang menarik, apel tersebut juga menghadirkan Ustad Joko Trihermanto, mantan napi teroris asal Jawa Tengah. Kehadiran pria yang akrab disapa Jack Harun itu untuk memberikan edukasi sekaligus berbagi pengalaman seputar potensi kawasan pegunungan untuk kepentingan terorisme.

‘’Paling tidak, para anggota satgas paham ciri-ciri kelompok radikal sehingga bisa mengantisipasi bila mereka melakukan pendakian,’’ bebernya sembari berharap masyarakat semakin memiliki kepedulian untuk ikut mengantisipasi gerakan radikalisme.

Sementara itu, Sastro Suji, salah seorang peserta apel yang juga ketua LMDH KPH Lawu Ds, mengapresiasi materi yang diberikan Ustad Jack Harun. Terutama seputar antisipasi gerakan terorisme memanfaatkan kawasan hutan. ‘’Ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu bagaimana hutan atau gunung ternyata rawan digunakan kelompok radikal untuk melakukan pelatihan fisik dan lainnya,’’ ujarnya. (ebo/c1/isd/adv)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 21 Maret 2022