JAKARTA – Perusahaan Umum (Perum) Perhutani berhasil mencatat laba sebesar Rp204 miliar pada 2013. Angka ini naik 3,5 persen jika dibandingkan pada laba 2012 yang sebesar Rp197 miliar.
Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, pencapaian laba pada 2013 ini merupakan pencapaian yang paling tertinggi dibanding laba pada tahun-tahun sebelumnya.
“Ini lebih besar dibandingkan 2012 sebesar Rp197 miliar, 2011 sebesar Rp148 miliar, 2010 sebesar Rp156 miliar, dan 2009 sebesar Rp158 miliar,” kata Bambang dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Bambang mengungkapkan pendapatan total sebesar Rp3,954 triliun atau 100 persen dari yang direncanakan. Namun Perhutani berhasil merealisasikan sebesar Rp3,750 triliun atau 96 persen. Menurutnya, pendapatan tersebut diperoleh dari kelompok usaha kayu yang berkontribusi sebesar 48 persen dan non-kayu 52 persen.
“Penjualan terbesar dari penjualan luar negeri industri non kayu sebesar Rp1,339 triliun atau 137 persen dari rencana, pendapatan penjualan dalam negeri hasil hutan lainnya sebesar Rp617 miliar, sedangkan dari kayu tebangan sebesar Rp1,607 triliun atau 116 persen dari rencana,” tambahnya.
Tidak hanya itu, mengenai pertumbuhan pendapatan, Bambang menuturkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12 persen. Pertumbuhan pendapatan pada 2012 dan 2013 lebih rendah dibandingkan 2010 dan 2011.
“Ini karena penurunan potensi pendapatan sektor katu di 2012 dan 2013 serta penurunan harga produk non-kayu khususnya gondorukem dan terpentin pada 2012,” tutupnya. (mrt
Sumber   :  www.economy.okezone.com
Tanggal   :  5 Maret  2014