MOJOKERTO, PERHUTANI (28/05/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan kerja Panglima Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya dalam rangka menguatkan sinergi di bidang ketahanan pangan di Jawa Timur. Kunjungan tersebut dikemas dengan kegiatan panen raya jagung di Petak 36 B seluas 38,11 Hektar yang masuk dalam wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sedah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Dradah Desa Mojorejo, Kabupaten Lamongan, Selasa (28/5).
Hadir dalam kesempatan tersebut Pangdam V Brawijaya Rafael Granada Baay bersama Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA, Kepala Perhutani Mojokerto Rusydi beserta jajaran, Komandan Kodim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, Forkopimda Kabupaten Lamongan, ibu-ibu Persit Kartika Candra Kirana, segenap Camat dan Kepala Desa wilayah Kabupaten Lamongan serta masyarakat desa hutan Kecamatan Modo. Tak kurang 350 orang terlibat dalam panen raya jagung dan penanaman Shorgum tersebut.
Dalam kesempatannya, Rusydi menyampaikan bahwa Perhutani menyambut baik upaya peningkatan ketahanan pangan yang dilaksanakan di Petak 36 B, BKPH Dradah ini. Ia menyebutkan panen jagung ini merupakan wujud sinergi antara Perhutani bersama TNI/Polri dan stakeholder terkait dalam mendukung program Pemerintah di bidang ketahanan pangan.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi wadah semua elemen untuk bersinergi dan bersepakat dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional,” imbuhnya.
Pangdam V Brawijaya Rafael Granada Baay menjelaskan, “hari ini kami memanen jagung di seluas 250 hektar dengan produktivitas mencapai 3 ribu ton. Ini merupakan hasil tanam kedua. Program perpipaan yang di-inisiasi TNI juga akan segera dijalankan agar penanaman jagung bisa dilakukan lebih dari dua kali sehingga petani akan lebih sejahtera”.
Rafael menegaskan, “Peningkatan produksi jagung adalah arahan langsung dari Presiden Joko Widodo, karena jagung dan padi merupakan dua komoditas pangan unggulan Indonesia. Surplus produksi jagung tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi juga untuk mendukung ekspor pertanian,” pungkasnya.
Sedangkan Yuhronur Efendi yang akrab dipanggil dengan Pak Yes tersebut menjelaskan bahwa sebelumnya para peserta juga telah memanen jagung jenis perkasa di lahan seluas 1.213 hektar yang berada di kawasan lahan Perhutani. Ia mengatakan pada tahun 2023, Lamongan memiliki luas tanam jagung sebesar 59.540 hektar dengan luas panen mencapai 59.585 hektar, menghasilkan produksi 582.662 ton dengan produktivitas rata-rata 8,4 ton per hektar.
“Pemkab Lamongan terus mendukung sektor pertanian, salah satunya melalui diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan pangan. Hingga April 2024, telah ditanam jagung di lahan seluas 35.001 hektar, dengan luas panen 21.255 hektar menghasilkan produksi 175.196 ton atau produktivitas rata-rata 8,73 ton per hektar,” imbuhnya. (Kom-PHT/Mjk/Oke)
Editor:Lra
Copyright©2024