BOGOR, PERHUTANI (16/07/2023)I Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Wisata Gunung Galuh Situ Menteng di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Leuwiliang petak 26, bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jasinga-Leuwiliang, wilayah administratif Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, pada hari Jum’at (14/07).
Kegiatan monev dilakukan oleh Tim Pengembangan Bisnis KPH Bogor yang dipimpin Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Agus Suhendar, Asisten Perhutani/KBKPH Jasinga-Leuwiliang Ade Soma, Komandan Regu Polisi Kehutanan (Polhutmob) Endi Kuswandi, Kepala Sub Seksi Pengembangan Bisnis Edi Sunardi beserta staf Chairil Anwar, KRPH Leuwiliang Rahmat Darso beserta jajaran, Staf Perencanaan Anang Kuncoro W dan Khoidir Bahari, Staf Hukum, Kepatuhan & Komunikasi Perusahaan Ginanjar R. Sementara itu dari pihak Wisata Gunung Galuh Situ Menteng hadir Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tumaritis Herman beserta anggota, Ketua Desa Wisata Bantar Karet Yosep Ibrahim, serta Kepala Desa Bantar Karet Khotib.
Administratur KPH Bogor melalui Agus Suhendar menjelaskan bahwa kegiatan monev adalah kegiatan rutin yang dilakukan Tim Pengembangan Bisnis KPH Bogor terhadap setiap kerjasama yang dilakukan. Salah satunya bertujuan untuk menilai kelayakan suatu kerja sama apakah kerja sama tersebut dapat diperpanjang ataupun dikerjasamakan.
Ia pun menambahkan bahwa terdapat permintaan perubahan nama wisata yang sebelumnya Wisata Gunung Galuh Situ Menteng menjadi Wisata Gunung Dahu Situ Menteng, serta perubahan mitra kerja sama menjadi atas nama Desa Wisata Bantar Karet. Dari hasil kegiatan monev inipun Wisata Gunung Galuh Situ Menteng layak untuk dilakukan perpanjangan kerja sama sesuai dengan prinsip bersama dan ketentuan dari Perhutani.
“Pada prinsipnya kami menilai dapat dilakukan perpanjangan sesuai dengan ketentuan yang ada di Perhutani dengan penyesuaian-penyesuaian yang nanti dituangkan di berita acara kesepakatan negosiasi dan perlu adanya company profile wisata disertai analisis bisnis atau usaha untuk gambaran bisnis wisata kedepannya. Diharapkan setelah Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) ditandatangani dapat aktif kembali karena adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk pengembangan potensi dan kemajuan pariwisata dengan pembangunan sarana prasarana penunjang pariwisata,” tambahnya.
Sementara itu, Herman mengatakan bahwa kerjasama ini bisa diperpanjang untuk memberdayakan dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa serta anggota LMDH khususnya.
Pada kesempatan yang sama, Yosep Ibrahim mengatakan bahwa pihaknya ingin melanjutkan kerjasama dengan Perhutani KPH Bogor agar wisata Gunung Dahu Situ Menteng dapat aktif kembali ditambah dengan program Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang ingin membuat Menara Pandang di sekitar Wisata Gunung Dahu Situ Menteng yang nantinya daerah ini merupakan bagian dari Geopark Pongkor.
“Kami berkomitmen kedepan untuk melanjutkan atau mengembangkan kembali Wisata Gunung Dahu Situ Menteng, semoga dilancarkan, ke depan semoga menjadi salah satu destinasi wisata sehingga adanya pendapatan dan untuk keuntungan bersama,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bgr).
Editor: AGS
Copyright@2023