NGAWI, PERHUTANI (05/08/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menerima kunjungan lapangan oleh tim pakar ketahanan pangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di lokasi penelitian Multi Usaha Kehutanan (MUK), petak 5.A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kricak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sonde, pada Jum’at (5/8)
Administratur Perhutani KPH Ngawi Tulus Budyadi menyampaikan, bahwa Perhutani KPH Ngawi siap mendukung dan mensukseskan program Pemerintah dalam Ketahanan Pangan. “Prospek ke depannya sangat bagus, dengan pola tanam kombinasi antara tanaman kehutanan (Jati dan Kayu Putih) dan komoditas pertanian berupa tanaman jagung.
Tulus menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil penelitian Perhutani Forestry Institute (PeFI), diperoleh data tanaman kayu putih klon 71 pada umur 2 tahun dapat dipungut daunnya dengan protas 8 kg/pohon dan rendemen 1,1%, sedangkan untuk tanaman jagung dengan protas 4 ton/ha pada tahun pertama dan 3 ton/ha pada tahun kedua, terangnya.
Ditemui usai kegiatan, Supriyanto BIOTROP peneliti senior menerangkan, bahwa kunjungannya bersama tim pakar ketahanan pangan ini adalah untuk merancang pedoman ketahanan pangan di sektor kehutanan.
“Kita pingin melihat bagaimana kehutanan itu berperan aktif di dalam ketahanan pangan, khususnya sebagai cadangan pangan. Kita punya pemikiran dan semboyan No Forest, No Farm, No Food, No Live,” ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa semua potensi sumber daya alam yang mendukung ketahanan pangan bisa tuangkan ke dalam rancangan pedoman tersebut. Perhutani sudah banyak perspektif pola kerjasamanya, baik melalui PHBM dan Perhutanan Sosial maupun kerjasama yang lain, pungkasnya. (Kom-PHT/Ngw/Rth)
Editor : Uan
Copyright © 2022