BANTEN, PERHUTANI (09/10/2021) | Ikatan Istri Karyawan (IIK) Perhutani cabang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Standardisasi Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) melakukan penanaman konservasi restorasi mangrove dengan Tema “Ibu Dan Generasi Muda Ujung Tombak Konservasi Mangrove Kini dan Kedepan”, berlokasi di Wana Wisata Tanjung Pasir Tangerang Mangrove Center (TMC) petak 17, 18, 19, 20 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang wilayah administratif Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kota Tangerang, Rabu (06/10).

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BSILHK, Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan & Perhutanan Sosial Perhutani KPH Banten, Kepala BPDAS Citarum Ciliwung, Kepala Cabang BRI Manggala Wanabakti, Ketua Dharma Wanita Persatuan BSILHK dan para anggota di seluruh Indonesia, Para Kepala UPT BSILHK, Muspika, Kepala Desa Tanjung pasir, dan LMDH Tapas Jaya, serta dengan acara virtual langsung kegiatan ini juga diikuti oleh para ibu dan generasi muda di beberapa wilayah kerja BSILHK seperti Bogor, Makassar, Manado, dan Banjarbaru.

Dalam kesempatan tersebut Administratur KPH Banten yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan dan Perhutanan Sosial Yusdiawan menyampaikan bahwa Perum Perhutani KPH Banten mendukung dan mengapresiasi kegiatan penanaman mangrove oleh Ikatan Istri Karyawan (IIK) KPH Banten bersama dengan DWP BSILHK.

“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian nyata Perum Perhutani bersama BSILHK dalam rangka penanaman konservasi restorasi tanaman mangrove. Kedepannya semoga kegiatan ini tetap berjalan dalam rangka mendukung kelestarian hutan yang berada di sepanjang pantai, peran ibu dan generasi muda memang sangat penting karena merupakan garda terdepan demi mempertahankan dan menjaga kelestarian hutan mangrove ini,” ujarnya.

Sementara itu Kepala BSILHK Agus Justianto menyampaikan bahwa kawasan pesisir sangat rentan menerima dampak negatif ketika keberadaan mangrove rusak atau hilang. Oleh karena itu, menjaga kelestarian mangrove adalah sebuah keharusan, untuk keberlanjutan fungsi dan manfaatnya bagi manusia dan lingkungan.

“Rehabilitasi mangrove merupakan salah satu target penting dan strategis KLHK periode 2020-2024,  yang sudah dilaksanakan oleh KLHK pada periode 2020 seluas 17 ribu hektar. Selanjutnya pada tahun 2021-2024 penanaman mangrove ini masuk dalam program agenda nasional dengan target seluas 150 ribu hektar per tahun, program ini merupakan yang terbesar di dunia,” ungkapnya.

Agus juga menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi dan kerja sama semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

“Kami berharap dapat menjadi momentum dan juga inspirasi para ibu dan generasi muda lainnya untuk terus berkontribusi pada kelestarian mangrove dana lam Indonesia,” pungkasnya. (Kom-PHT /Btn/HJ)

Editor : Ywn
Copyright©2021