KEDU SELATAN, PERHUTANI (24/07/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan mendukung pagelaran Pisowanan Agung Bupati Wonosobo yang digelar di alun-alun Kabupaten Wonosobo, Senin (24/07).

Pisowanan Agung dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Perhutani KPH Kedu Selatan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonosobo, serta beberapa warga masyarakat Wonosobo.

Pisowanan Agung merupakan puncak acara peringatan Hari Jadi ke-198 Kabupaten Wonosobo, di mana pelaksanaannya menggunakan tata cara atau tradisi Jawa. Karena itu, Bupati Wonosobo, Afif Sugiyanto beserta tamu undangan mengunakan busana adat Jawa dan bahasa yang digunakan juga bahasa Jawa yang membuat acara semakin meriah.

Administratur KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi yang diwakili Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Ngadisono Supriyanto beserta jajaran menyampaikan rasa senangnya saat mengikuti mangayubagyo Hari Jadi Kabupaten Wonosobo tahun ini. “Perhutani ikut mendoakan agar Kabupaten Wonosobo semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera,” harapnya.

Lebih lanjut, ia memberikan keterangan bahwa kawasan hutan yang dikelola oleh KPH Kedu Selatan yang ada di wilayah Kabupaten Wonosobo memiliki total luas 8.476,53 hektare. Kawasan hutan ini ditanami pinus dan damar serta melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam pengelolaannya, termasuk keterlibatan dalam pekerjaan sadapan, tebangan, tanaman, dan sebagainya. LMDH turut diajak untuk bekerja sama dalam Pengelolaan Lahan Dibawah Tegakan (PLDT) dengan tanaman kopi, rumput gajah, kaliandra, dan salak. Hal ini tidak lain bertujuan untuk mendukung program pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo dalam mengentaskan kemiskinan.

Bupati Wonosobo, Afif Sugiyanto dalam memberikan amanah dalam bahasa Jawa mengajak semua warga untuk bersyukur atas anugerah yang diterima sehingga di hari jadi ke-198 ini semangat membangun masih terus berkobar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo juga telah meraih berbagai prestasi, namun tetap ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, di antaranya kemiskinan, stunting, dan perkawinan di bawah umur. Semua permasalahan tersebut butuh penanganan dan kolaborasi antar-elemen masyarakat dan pemerintah.

“Atas dasar itu, tema hari jadi tahun ini adalah ‘Cancut Taliwondo, Nyengkuyung Wonosobo Raharjo’ yang bermakna: segera berangkat mengerjakan tugas, semangat bekerja sama, membangun Wonosobo dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang kita miliki,” jelasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor: Isa

Copyright © 2023