NGANJUK, PERHUTANI (14/7/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk fasilitasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah binaannya mengikuti sosialisasi untuk mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI bertempat di Balai Desa Ngadiboyo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, Rabu (14/7).

Administratur Perhutani KPH Nganjuk melalui Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tritik HM.Khamim mengatakan bahwa bantuan KUR tersebut akan dipergunakan oleh petani untuk budidaya tanaman porang.

Menurutnya program KUR tersebut sangat mudah diakses oleh LMDH, untuk itu bagi para petani porang yang ingin melakukan budidaya tetapi tidak punya modal maka KUR adalah solusinya.

“Kami pesan agar pengurus LMDH menyeleksi anggotanya yang akan pinjam harus betul-betul untuk usaha budidaya porang, jangan sampai uang hasil pinjaman digunakan untuk kepentingan yang lain  dan yang terpenting  pada waktu pengembalian pinjaman tidak menunggak dan merugikan kelompok,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Masyarakat Porang Indonesia (YMPI) Madiun Jumanto selaku fasilitator dalam sosialisasi menyampaikan bahwa sistem  pengajuan KUR harus melalui kelompok LMDH, Kelompok Tani Hutan (KTH) atau kelompok lainnya dengan persyaratan menyertakan fotocopy Naskah Kesepakan Kerjasama (NKK) Perhutanan Sosial dan dilengkapi dengan Calon Petani Calan Lahan (CPCL) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), foto copy KTP suami dan istri, foto copy KK, foto copy surat nikah dan surat keterangan usaha dari Kepala Desa,

Jumanto menyebut bahwa untuk besaran pinjaman KUR per hektar bisa mencapai Rp 50 juta rupiah, sedangkan untuk pelunasan pinjaman bisa dibayarkan setelah panen pokok.

“Jadi kami akan memberikan pendampingan kepada para petani KUR, tentang teknis budidaya,  pasca panen dan penjualannya,” jelasnya.

Sementara itu Mustofa dari PT REPINDO mengaku pihaknya akan berperan sebagai off taker. Menurutnya peran off taker sangat penting dalam pengajuan KUR Porang ini, karena lolos atau tidaknya pengajuan pinjaman atas rekomendasi dari off taker.

Sebagai off taker, pihaknya akan menyediakan bibit porang bergaransi jika petani tidak memiliki bibit porang secara mandiri.

“Kami siap membeli hasil panen porang petani dengan harga umum,” ujarnya.

Ketua LMDH Jiwa Manunggal Desa Banaran Kulon Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk, Sumiono mengatakan program KUR ini sangat dinanti-nantikan oleh para calon petani porang di wilayahnya. Kami sangat bersyukur ada yang memfasilitasi dari Perhutani, YMPI dan PT REPINDO.

“KUR ini berbeda dengan kredit lainnya dari pemerintah, lebih mudah, cepat, tidak ada jaminan, bayar panen, jangka panjang sampai satu tahun dengan bunga rendah,” pungkasnya. (Kom-PHT/Ngj/Mhd)

Editor : Ywn

Copyright©2021