KEDU UTARA, PERHUTANI (22/07/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara memfasilitasi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan Praktik Lapang Kehutanan (PLK) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 18 sampai 20 Juli 2022, Rabu (20/07).

Selama di BKPH Wonosobo, para mahasiswa melakukan praktek di bidang agroforestri tanaman yakni Pemanfaatan Lahan Dibawah Tegakan (PLDT) Salak di dusun wisata masuk Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Leksono dan kegiatan Reboisasi Hutan Lindung (RHL) RPH Sigedang. Selain 2 kegiatan tersebut, mahasiswa juga mengunjungi wisata Sikunir yang terletak di RPH Dieng.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Asisten Perhutani (Asper) Wonosobo, Joko Supriyanto menjelaskan bahwa dalam pengelolaan hutan Perhutani tidak bisa lepas dari keberadaan masyarakat sekitar hutan. “Dari hutan mereka bisa mendapatkan nilai tambah secara ekonomis sebagai contoh  PLDT Salak, Kopi, Terong Belanda dan wisata,” jelasnya.

Salah satu multi efek yg dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan secara nyata dari pengelolaan wisata adalah dengan munculnya lapangan kerja baru misalnya ojek, pengelola home stay, warung dan lain-lainnya di Sikunir.

“Selain itu ada juga kegiatan RHL yg merupakan program pemerintah melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) untuk Reboisasi di Hutan Lindung (HL)  pada kawasan  Perhutani. Dari hasil evaluasi yg dilakukan oleh BPDAS, tananam RHL tahun 2019 di Wonosobo dinilai berhasil dan sukses,” lanjut Joko.

Mahasiswa  IPB, Anisa Lintang Kinasih mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Kedu Utara atas ilmu yang diberikan selama praktek dan mengapresiasi keberhasilan RHL di Wonosobo serta pengelolaan wisata yang maju dan berkembang.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa sinergitas antara masyarakat sekitar hutan dengan Perhutani berjalan baik dan saling menguntungkan baik secara ekologi maupun secara ekonomi,” katanya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor : Aas

Copyright©2022