IDXCHANNEL.COM (24/09/2022) | Perhutani meluncurkan klon Unggul Jati dan Unggul Kayu Putih melalui Perhutani Forestry Institute (PeFI) sebagai bagian membangun budaya inovasi guna mendukung program ketahanan energi dan pangan nasional.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan produk Klon Unggul Jati dan Kayu Putih ini merupakan hasil penelitian dari Departemen Inovasi dan Riset Perhutani Forestry Institute (PeFI). Klon unggul Jati yang dihasilkan tersebut dikenal dengan istilah Jati Plus Perhutani (JPP). PeFI berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian dan inovasi bagi perusahaan termasuk mengelola riset serta inovasi teknologi dan produk, menciptakan bisnis/produk baru.

“Jati merupakan komoditi utama yang dikembangkan oleh Perhutani dan pemuliaan tanamannya sudah dilakukan sejak tahun 1997. Kami berharap JPP dapat menjadi acuan dalam pengembangan tanaman jati dan menjadi bibit jati terbaik di Indonesia,” jelas Wahyu dikutip Jumat (23/9/2022).

Selain itu, Perhutani juga mengembangkan minyak kayu putih yang termasuk dalam Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Adapun kebutuhan minyak kayu putih nasional mencapai 1.500 ton/tahun dan produksi dalam negeri hanya sekitar 450 ton per tahun. Peluang pasar untuk produk minyak kayu putih sangat baik.

Sebelumnya Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan Indonesia perlu menjawab tantangan dalam bidang keamanan energi dan keamanan pangan salah satunya dalam pemenuhan bahan bakar minyak untuk digantikan dengan biomassa serta mendukung ketahanan pangan nasional.

“Harapan kami Perhutani dan PTPN dapat menjawab tantangan tersebut dengan inovasi dari hasil riset yang dilaksanakan oleh IPFRI (Indonesia Plantation and Forestry Research Institute),” tambah Pahala.

Dia menambahkan melalui IPFRI yang bekerja sama dengan lembaga Pendidikan, Lembaga Riset Pemerintah dan Swasta dapat mencetak para peneliti yang menghasilkan produk-produk inovasi terbaik untuk kemajuan BUMN dan Indonesia. “Kementerian BUMN akan melaksanakan program dalam mengembangkan budaya kerja dan kemampuan melakukan inovasi,” Ucapnya.

Kepala Perhutani Forestry Institute Budi Shohibuddin menyampaikan pada 2009 Perhutani telah mendapatkan sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian untuk Jati Plus perhutani (JPP) PHT 1 dan 2. JPP yang merupakan produk PeFI, melalui Departemen Riset dan Inovasi hingga saat ini telah dibudidayakan pada lebih dari 200.000 Ha lahan di wilayah kerja Perhutani.

“PeFi berinovasi untuk terus mencari klon klon unggul untuk keragaman genetik pada komoditas yang diusahakan. Di tahun 2020 kami mendapatkan dua klon yaitu PHT 3 dan 4 dengan keunggulan cepat tumbuh serta memiliki sifat dan performa yang diharapkan mampu diterima oleh pasar,’ kata dia.

Menurutnya untuk tanaman Kayu Putih, Perhutani melakukan pemuliaan sejak tahun 2010 dan telah mendapatkan hasil 5 klon unggul dengan keunggulan pada rendemen minyak kayu putih dan menghasilkan biomassa daun kayu putih yang bagus. (IND)

Sumber : idxchannel.com

Tanggal : 24 September 2022