ANTARANEWS.COM (03/11/2021) | PT Perhutani menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melakukan penanaman perdana tebu mandiri di Kabupaten Jombang dan Nganjuk, Jawa Timur sebagai sinergi BUMN dan mendukung program ketahan pangan nasional, khususnya gula.

Direktur Operasional Perhutani Natalis Anis Harjanto, di Surabaya, Rabu, mengatakan, tebu mandiri merupakan program pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan berupa gula, dan sekaligus sebagai model pengelolaan hutan dengan kolaborasi perhutanan sosial yang sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan bersama masyarakat.

Penanaman perdana itu dilaksanakan secara bergantian, pertama dilakukan di petak 174 B.1 wilayah Resort Pemangku Hutan (RPH) Ngujung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngujung Barat, KPH Jombang, kemudian dilanjutkan penanaman perdana di petak 95.C wilayah RPH Biren, BKPH Kedawak Utara KPH Ngawi.

Menurut Anis, penanaman dengan pola agroforesty akan lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebi dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan.

“Ke depan kami akan lebih fokus ke pola agroforesty dengan tetap mengikuti kaidah pengelolaan hutan lestari dengan menerapkan sistem tebang tanam, dengan sedikit menebang dan banayk menanam untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan,” kata Anis.

Anis menambahkan, di wilayah Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi yang akan ditanami agroforesty tebu mandiri seluas 613,33 hektare itu, rincihannya yakni di Jombang seluas 425,81 hektare, dan di Ngawi seluas 187, 52 hektare.

“Hingga penanaman perdana ini, baru terelisasi seluas 32,98 hektare, yaitu di Jombang 17,15 hektare dan di Ngawi 15,83 hektare,”katanya pula.

Asdep Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rahman Ferry Isfianto mengatakan, intinya BUMN ingin keberadaanya bisa bermanfaat dan membawa perubahan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah ingin mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai penghaisl gula, dan melalui swasembada tebu ini diharapkan kita bisa ekspor gula keluar negeri,”ujarnya

Menurut Ferry, kerja sama ini sebagai langkah sinergi BUMN yakni Perhutani dan PTPN dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama petani pesanggemnya.

Dalam kerja sama itu meliputi penyedian lahan kawasan hutan untuk budi daya tanaman tebu dengan pola agroforesty, penyedian bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Ferry mengatakan, agroforesty merupakan suatu sistem pola budi daya atau pengelolaan lahan kawasan hutan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Direktur RNI Rahmat Sartono dalam kesempatan itu menuturkan, kerja sama agroforesty tebu antara RNI dan Perhutani KPH Ngawi dan KPH Jombang seluas 497 hektare merupakan terobosan baru, dan sebgai peluang kerja sama sinergi BUMN antara Perhutani dan RNI untuk peningkatan pendapatan perusahaan dari agroforesty tebu.

“Kami mendukung program ini dan semoga bisa berkesinambungan,” katanya lagi.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 03 November 2021