JATIROGO, PERHUTANI (18/09/2023) | Guna mengukur sejauh mana keberhasilan penerapan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) tahun 2023, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo melakukan pendampingan pengukuran dampak Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melalui metode Social Return on Investment (SROI) bersama Tim Monitoring dan Evaluasi dari PT Olahkarsa Inovasi Indonesia, dengan sampling pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengrajin perabotan dapur di Dusun Karanganyar RT 01, RW 05 Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, pada Selasa (18/09).
Selain bertujuan untuk mengevaluasi kinerja, jangkauan kualitas serta pencapaian program TJSL selama tahun 2023, kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut juga diadakan untuk mempersiapkan program tahun 2024, serta menyelaraskan Tehnik Operasional TJSL Perum Perhutani agar lebih sesuai dengan kondisi riil dilapangan.
Administratur Perhutani Jatirogo Rudi Juniantoro, dalam keterangannya menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mendukung program TJSL yang digulirkan perusahaan, sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan masyarakat sekitar.
“Monitoring dan evaluasi dapat menentukan tingkat kinerja dan suatu kebijakan melalui evaluasi ini maka dapat diketahui derajat pencapaian tujuan dan sasaran bantuan TJSL ini, serta manfaatnya terhadap masyarakat,“ ujar Rudi.
Sementara itu, Researcher PT Olahkarsa Inovasi Indonesia Siti Maemunah dalam kesempatan itu menyatakan, “Metode SROI yang kami lakukan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program/TJSL sosial lingkungan, dan mengindentifikasi apapun yang harus diukur, setelah bantuan sosial tersebut manfaat yang dirasakan masyarakat,” katanya.
Ia pun, menambahkah bahwa program kemitraan TJSL yang digulirkan Perhutani Jatirogo bisa dikatagorikan berhasil dalam penerapannya kepada pelaku usaha UMKM, tambahnya.
Terpisah, Kastur pelaku usaha UMKM selaku penerima bantuan TJSL itu menyampaikan apresiasinya bahwa ia bersama warga di sekitar hutan sudah merasakan manfaat dari program TJSL, karena dapat membantu usahanya untuk tumbuh dan berkembang.
“Terima kasih kepada Perhutani yang telah peduli kepada masyarakat yang punya usaha kecil, mudah-mudahan Perhutani ke-depan dapat memberikan bantuan lebih banyak kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lainnya,” tutupnya. (Kom-Pht/Jtr/eva)
Editor : LRA
Copyright © 2023