MADURA, PERHUTANI (08/12/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura menggelar aksi penanaman bersama dengan lembaga terkait, baik dari organisasi kemasyarakatan maupun pemerintah dalam rangka menghijaukan kembali hutan untuk ketahanan alam, tidak kurang 500 plances jenis kayu putih telah ditanam di petak 39c wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dungkek, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, Kamis (08/12).

Selain dihadiri jajaran Perhutani KPH Madura, kegiatan tersebut juga diikuti Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP), Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah Sumenep, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Batu Putih,, Pemdes setempat dan sejumlah anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Administratur Perhutani KPH Madura Kelik Djatmiko mengatakan, hari ini KPH Madura mengajak Forkopimcam dan pemangku kepentingan, Pemerintah Desa dan LMDH di wilayah Dungkek untuk melakukan gerakan penanaman pohon, acara ini tidak sekedar seremonial akan tetapi juga memberikan semangat dan mengingatkan, bahwa tanggung jawab kita sebagai rimbawan yakni menanam dan menjaga serta menumbuhkan tanaman sampai dengan akhir daur nanti, sehingga akan memberikan manfaat bagi Perhutani dan masyarakat di sekitarnya,” ungkap Kelik.

“Mudah-mudahan gerakan penanaman pohon ini bisa berkelanjutan baik di Perhutani maupun di lingkungan sekitar, sehingga komitmen menghijaukan hutan di wilayah Perhutani KPH Madura dengan motto Pantang Menyerah, “Kamu Boleh Mengeluh, Kamu Boleh Sakit, Kamu Boleh Nangis, Kamu Boleh Kecewa, Tapi Tolong Jangan Menyerah Perhutani Butuh Usahamu Jaga dan Tumbuhkan Tanamanmu,” ucap Kelik.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah Sumenep Samsul Muarif mengatakan, bahwa semangat teman-teman KPH Madura sangat luar biasa, kami mengapresiasi itu, jadi harapan kami dengan kondisi apapun teman-teman harus tetap semangat, dengan adanya hutan di Perhutani sangat luar biasa manfaatnya bagi masyarakat, memang tidak nampak tapi dengan adanya hutan sudah kelihatan bahwa di situ ada sumber mata air, oksigen juga banyak,” paparnya.

“Menurutnya, gerakan menanam pohon ini sebagai wujud untuk kelestarian Sumberdaya alam, sehingga diharapkan hasil penanam bersama ini terus bisa diterapkan, dan setidaknya masyarakat juga bisa sadar untuk ikut menjaganya dengan menanam dan memelihara pohon, bisa membedakan mana yang merupakan bagian kelola Perhutani dan mana yang bukan bagian kelola Perhutani,” tutupnya. (Kom-PHT/Mdr/Jep)

Editor : Uan
Copyright © 2022