MADURA, PERHUTANI (04/12/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura melakukan penanaman bersama Gubernur Jawa Timur dalam rangka kegiatan Festival Mangrove Jawa Timur Ke-2 yang berlangsung di Pantai Politeknik Negeri Madura (Poltera), Jalan Raya Taddan, Kecamatan Camplong, Sampang Minggu, (04/12).
Hadir pada kegiatan tersebut, Gubernur Jatim, Dishut Jatim, Perhutani KPH Madura, Segenap pejabat Daerah se- Madura, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Steakholder, Pegiat Pecinta Alam dan relawan di Madura.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa festival mangrove ini merupakan bentuk pemulihan dan daya dukung alam atau lingkungan di Jawa Timur, sejauh ini festival serupa sudah pernah dilakukan di Kabupaten Pasuruan dan sekarang dilakukan di Kabupaten Sampang, katanya.
Kofifah mencanangkan target 1 juta pohon mangrove akan ditanam pada tahun ini sampai dengan November 2023 mendatang. Ia pun mengatakan, “Kita akan menanam di daerah lain tentunya dengan cara simultan, kita menanam mangrove demi giat sedekah karbon,” katanya.
Ia berharap, nantinya ada pemeliharaan lebih lanjut untuk mangrove yang sudah ditanam ini, agar terus dapat berkembang dan akan memproduksi oksigen. Sedekah oksigen menjadi penting karena sebagai support kebutuhan kita, kebutuhan yang ada di lingkungan kita,” tuturnya..
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Madura Kelik Djatmiko dalam keterangannya mengatakan, Perhutani sangat mendukung dan mengapresiasi acara penanaman bersama dalam rangka Festival Mangrove Jawa Timur Ke-2, semakin banyak yang peduli kepada lingkungan dari berbagai pemangku kepentingan, elemen masyarakat dan steakholder terkait dalam rangka mensukseskan ataupun melestarikan hutan mangrove yang ada di wilayah Madura. Sekitar 5.000 bibit mangrove dan 50 bibit pohon Cemara udang ditanam di tiga titik tepatnya di pantai Camplong, Sampang,” pungkas Kelik.
“Mangrove sangat besar manfaatnya untuk lingkungan dan kehidupan penduduk sekitar pantai, antara lain berfungsi untuk melestarikan dan menjaga serta meningkatkan populasi ekosistem pesisir laut, mencegah abrasi, mencegah peresapan air laut ke daratan, serta bisa dijadikan sebagai obyek wisata alam yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Semoga kegiatan ini berkelanjutan dengan berbagai pihak,” tutup Kelik. (Kom-PHT/Mdr/Jep)
Editor : Uan
Copyright © 2022