MOJOKERTO, PERHUTANI (16/06/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto bersama Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP) Cabang Mojokerto dan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Ngimbang mengadakan kegiatan pembersihan persemaian dan pelatihan pembuatan tanaman agroponik di persemaian Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Grenjengan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kambangan, pada Minggu (16/06).
Kegiatan pembersihan persemaian ini dilakukan secara gotong royong oleh karyawan Perhutani, anggota IIKP, dan para guru dari IGTKI. Keterlibatan IGTKI dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap kegiatan konservasi lingkungan serta peningkatan keterampilan bertanam menggunakan metode agrohidroponik.
Kepala BKPH Kambangan, Supadi, yang juga menjadi narasumber dalam pelatihan pembuatan tanaman agroponik, hadir bersama jajaran pengurus IIKP Cabang Mojokerto, Ranting Kambangan, dan guru-guru dari TK Tunas Rimba. Sebanyak 50 ibu-ibu terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Kepala KPH Mojokerto melalui Supadi menyampaikan bahwa kegiatan pembersihan persemaian ini bertujuan untuk mensukseskan kegiatan persemaian sehingga menghasilkan bibit unggul yang siap tanam dan berkualitas. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran IIKP Cabang Mojokerto dan IGTKI yang telah berpartisipasi serta mengucapkan selamat berlatih membuat tanaman hidroponik.
“Pembersihan persemaian dari gulma dan rumput liar sangat penting agar menghasilkan bibit yang berkualitas dan siap tanam. Saya ucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Ikatan Istri Karyawan Perhutani dan guru-guru dari IGTKI yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, sekaligus dapat meningkatkan keterampilan dalam membuat tanaman hidroponik untuk dikembangkan di rumah masing-masing,” ujar Supadi.
Ketua IIKP Cabang Mojokerto melalui Ketua IIKP Ranting Kambangan, Watirini, menyampaikan bahwa keikutsertaan pengurus dan anggota IIKP adalah bentuk kepedulian seorang istri kepada suami serta dukungan dalam upaya mensukseskan kegiatan persemaian. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan keterampilan diri untuk usaha sampingan dalam rangka meringankan beban biaya rumah tangga dengan menanam sayur dan buah model agrohidroponik.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam pembersihan persemaian, tetapi juga memberikan pengetahuan baru bagi para guru tentang teknik bertanam yang dapat diaplikasikan di sekolah. “Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain membantu Perhutani, kami juga mendapatkan pengetahuan baru yang bisa kami ajarkan kepada anak-anak di sekolah,” ujarnya.
Semoga kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara Perhutani, IIKP, dan IGTKI serta memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. (Kom-Pht/Mjkt/Oke)
Editor:Lra
Copyright©2024