MOJOKERTO, PERHUTANI (19/04/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto menerima kunjungan kerja dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan perwakilan dari Institute Pertanian Bogor (IPB), Selasa (19/04)
Kunjungan tersebut dalam rangka untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, hasil dan indeks sensitivitas tanaman jagung pada kawasan hutan yang ditanam dengan sistem tumpangsari.
Administratur Perhutani KPH Mojokerto Prasetyo Lukito mengatakan, bahwa pertemuan itu untuk mendengarkan atau audiensi dengan petani jagung yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Sasaran hari ini adalah mendapatkan informasi dari petani hutan secara langsung terkait komoditi jagung yang ditanam dilahan hutan. Harapannya dengan pertemuan ini nantinya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berkolaborasi dengan civitas akademika dapat memberikan saran masukan kepada petani terhadap hasil panen dan pengembangan pangsa pasar,” katanya.
Sementara itu Niken Wulandari dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian kagiatan dalam rangka monitoring dan evaluasi bidang agribisnis komoditi jagung untuk swasembada pangan.
“Kami beserta tim ingin sekali mendengarkan secara langsung tentang permasalahan yang ada dilapangan yang dialami oleh petani jagung yang menanam pada lahan Perhutani,” ujarnya.
Menurut Niken permasalahan yang akan disampaikan nanti akan diakomodir untuk diberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh petani.
Setelah mendengarkan keluhan tersebut disimpulkan bahwa salah satu permasalahan yang terus terjadi adalah tidak ketersediaannya pupuk bersubsidi bagi petani hutan. keluhan itu akan kami teruskan kepada kementerian terkait, ujarnya.(Kom-PHT/Mjk/Dwi)
Editor : Uan
Copyright©2022