MOJOKERTO, PERHUTANI (06/09/2022) | Perhutani Kesatuan Pangkuan Hutan (KPH) Mojokerto melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), salah satunya menyiapkan peta kerawanan kebakaran hutan di wilayah kerjanya, usai rapat koordinasi dengan stakeholder dan pemangku kepentingan di Mojokerto, Selasa (06/09).

Administratur Perhutani KPH Mojokerto Prasetyo Lukito mengatakan, parameter yang dijadikan dasar pembuatan peta kerawanan di antaranya adalah petak-petak yang biasa terdapat interaksi dengan manusia, misalnya kawasan hutan yang berbatasan dengan lahan garapan atau kebun masyarakat.

Selain memetakan kerawanan, juga melengkapi para petugas di lapangan dengan peralatan pemadam kebakaran yang bersifat konvensional seperti alat gepyok dan pembuatan ilaran serta sekat bakar.

Untuk tindakan pencegahan dia juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang ada di wilayah kerjanya yang meliputi di tiga Kabupaten antara lain, Kabupaten Mojokerto, Jombang dan Lamongan, ujarnya.

Menurutnya rapat koordinasi ini sebagai langkah strategis untuk menjalin sinergitas dengan segenap pemangku kepentingan antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri dan LMDH.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida dalam koordinasi tersebut menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD akan terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait khususnya Perhutani.

Hal itu dilakukan karena sebagian wilayah administratif Kabupaten Mojokerto merupakan kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani.

“Untuk mengantisipasi gangguan kebakaran hutan yang kerap terjadi pada saat musim kemarau, setidaknya kita bisa mendengar, menganalisa serta mencarikan solusi sekaligus langka pencegahan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya. (Kom/PHT/Dwi-Mjk)

Editor : Uan

Copyright © 2022