PADANGAN, PERHUTANI (10/12/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan mengadakan sosialisasi kepada para pesanggem terkait larangan penyemprotan bahan kimia dan pembakaran sisa serasah atau limbah tanaman pertanian di lokasi tanaman balsa tahun 2024. Sosialisasi ini berlangsung pada Selasa (10/12) di petak 21a seluas 3,28 hektare dan petak 21d-1 seluas 5,2 hektare di RPH Turi, BKPH Kaliaren Timur.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pesanggem, Kepala BKPH Kaliaren Timur Nanang Waras Santoso, Kepala Desa Turi Riyadi yang diwakili Kepala Dusun Belah Imam, Ketua LMDH Jati Lestari yang diwakili pengurus Pasir, KRPH Turi Agus Budi Santoso, staf khusus KPH Padangan Mujiono, serta mandor tanam RPH Turi, Rasmin dan Warno.

Dalam sambutannya, Kepala KPH Padangan yang diwakili Kepala BKPH Kaliaren Timur, Nanang Waras Santoso, menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menjaga keberhasilan tanaman balsa. Ia menjelaskan bahwa tanaman balsa sangat sensitif terhadap bahan kimia dan api. Jika terkena penyemprotan bahan kimia atau terbakar, tanaman ini langsung mati tanpa kemampuan untuk bertunas kembali. Selain itu, penyemprotan bahan kimia dan pembakaran sisa hasil panen juga dapat merusak kesuburan tanah.

Nanang mengimbau para pesanggem untuk melakukan pembersihan gulma secara manual menggunakan sabit dan cangkul. Sisa hasil pembersihan tanaman liar seperti rumput, alang-alang, dan tumbuhan pengganggu lainnya disarankan ditata di tengah larikan tanaman balsa, agar tidak menumpuk di satu tempat.

Kepala Desa Turi, melalui Kepala Dusun Belah Imam, menyampaikan apresiasi kepada Perhutani atas upaya menjaga keseimbangan ekosistem. Ia menegaskan dukungan pemerintah desa terhadap keberhasilan tanaman balsa di wilayah RPH Turi, khususnya di BKPH Kaliaren Timur, agar tumbuh subur hingga akhir daur.

Senada dengan itu, Ketua LMDH Jati Lestari yang diwakili Pasir juga mendukung kebijakan larangan penyemprotan bahan kimia dan pembakaran sisa panen. Menurutnya, kerja sama antara Perhutani, LMDH, dan semua pihak menjadi kunci keberhasilan pengelolaan tanaman balsa yang ramah lingkungan.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pesanggem mengenai pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan tanpa menggunakan bahan kimia atau pembakaran limbah pertanian. Hal ini tidak hanya untuk melindungi tanaman balsa, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian pesanggem, demi tercapainya tujuan bersama. (Kom-PHT/Pdg/SA)

Editor:Lra
Copyright©2024