MADURA, PERHUTANI (03/07/19) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura melakukan perjanjian kerjasama (PKS) dengan Dinas Parawisata Kabupaten Pamekasan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sabuk Hijau mengenai Pengelolaan dan Pengembangan Rintisan Wisata Edukasi Hutan Mangorove yang berada di Desa Lembung Kecamatan Galis Pamekasan, Rabu (3/7).
Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Pamekasan Achmad Sjafiudin mengatakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan berharap lokasi yang menjadi objek kerjasama tersebut yakni wisata mangrove nantinya dapat lebih di kenal dikalangan masyarakat luas.
“Tentunya untuk mengangkat pendapatan asli daerah (PAD) dan peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar lokasi wisata tersebut,” ujarnya.
Menurutnya pengembangan wisata di Kabupaten Pamekasan jauh tertinggal dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Madura. Untuk efisiensi anggaran dibidang wisata, pihaknya mempunyai lebih memilih pengembangan wisata edukasi hutan mangrove yang nantinya wisata itu dapat terintegrasi dengan wisata lainnya yaitu wisata talang siring dan jumiang.
Dalam kesempatan yang sama Administratur Perhutani KPH Madura Hengki Herwanto mengatakan bahwa untuk mengantisipasi potensi sumber daya hutan yang terus menurun, Perhutani mulai melakukan upaya lain untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, salah satunya mengandalkan jasa lingkungan dari parawisata.
Dalam kesempatan itu Hengki mengapresiasi kinerja LMDH Sabuk Hijau sebagai mitra kerjanya. “Banyak prestasi yang diperoleh dari kegiatan usaha produk unggulannya seperti madu, kopi dan makanan ringan, nantinya dapat dipasarkan di lokasi wisata,” katanya.
Hengki juga berharap agar para pihak untuk segera merealisasikan program kerja dan berkontribusi sesuai dengan hal hal yang tercantum dalam perjanjian. “Perhutani KPH Madura siap bekerja sama pengembangan wisata di kawasan hutan lainnya,” tutup Hengki. (Kom-PHT/Mdr/Bmn)
Editor : Ywn
Copyright©2019