(Dok.kom/Pht/Kanpus/2015)JAKARTA – PERHUTANI, (6/11) | Perum Perhutani memenangkan TOP Green IT 2015 kategori Special Recognition dalam ajang TOP IT & TOP TELCO 2015 yang diselenggarakan oleh Majalah Itech bekerjasama dengan Indonesian Consultant Company of Telematics Asscociation (ASPEKTI), penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar pada acara Indonesia Infrastructure Week 2015 di Jakarta Convention Center, Jumat (6/11/2015).
TOP IT 2015 adalah penghargaan kepada perusahaan dan pimpinan manajemen dalam yang telah melakukan implementasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan kinerja, daya saing dan layanan bisnis. Sedangkan TOP TELCO 2015 adalah penghargaan untuk produk dan layanan telekomunikasi (TELCO) terbaik oleh masyarakat atau pengguna.

Penghargaan TOP Green IT 2015 diberikan karena BUMN Perum Perhutani ini berhasil mengimplementasikan pemanfaatan IT, salah satunya penggunaan Electronic Office (e-office). Electronic office adalah bentuk perkembangan teknologi dan informasi perkantoran berupa surat menyurat elektronik dan diakui secara legal meskipun tanpa dibubuhi tanda tangan. Surat-surat e- office berlaku sah karena proses kerja telah melalui pejabat terkait untuk koreksi maupun keabsahannya.

Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, mengakui bahwa aplikasi E-Office di Perum Perhutani berdampak positif bagi perusahaan, terutama dari aspek finansial dan lingkungan. Dengan e-Office perusahaan bisa hemat Rp. 45 Miliar pertahun terdiri dari penghematan kertas Rp. 372,6 juta pertahun, tinta printer Rp. 4,140 milyar pertahun dan biaya personel Rp. 41,25 milyar pertahun.

Selain penghematan finansial tersebut, dampak positif pengurangan penggunaan kertas akan mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk bahan baku kertas sebanyak lebih kurang 690 pohon pertahun. Apabila satu lembar kertas yang digunakan memiliki berat minimal 5 gram, maka perusahaan menggunakan rata-rata 34 ton kertas pertahun untuk kebutuhan surat menyurat, sedangkan 1 ton kertas membutuhkan 20 pohon dalam prosesnya, atau minimal 690 pohon ditebang untuk mencukupi kebutuhan kertas.

Capaian Perum Perhutani ini semakin menjadi tantangan transformasi bisnis perusahaan kedepan dengan target implementasi pada semua unit kerja perusahaan. Perum Perhutani sebagai pengelola 2,4 juta Ha hutan di Jawa Madura dan sebagai induk holding perusahaan kehutanan Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan terbaik bagi para pemangku kepentingan dengan mengutamakan kelestarian hutan dan lingkungan. (Kom-PHT/2015)

©Copyright 2015