SURABAYA, PERHUTANI (29/9/2021) | Perhutani akan mengoptimalkan produktifitas lahan hutan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dari hasil hutan selain kayu melalui program agroforestry tebu mandiri dan agroforestry porang mandiri, kata Direktur Utama (Dirut) Perhutani Wahyu Kuncoro di sela-sela kunjungannya di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk dan Ngawi Jawa Timur, Rabu (29/9).

Wahyu Kuncoro menuturkan bahwa hal ini juga dalam rangka mendukung ketahanan pangan untuk mencukupi kebutuhan gula nasional.

“Kita akan meningkatkan produktifitas lahan hutan dengan mengupayakan nilai keekonomian lahan dengan menanam tebu,” ujar Wahyu.

Wahyu Kuncoro menambahkan, jika dirinya juga ingin mengidentifikasi kearifan lokal setiap KPH yang bisa dikembangkan dengan tanaman yang dapat dipanen dalam jangka pendek, sehingga kedepan tidak bertumpu pada kayu yang membutuhkan puluhan tahun untuk dipanen.

“Seperti di Jawa Timur ini, dengan mengembangkan tanaman porangnya di kawasan hutan Perhutani Nganjuk dan Saradan. Yang seperti ini perlu di support dan kita kembangkan agar tercipta menjadi KPH mandiri,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Divisi Regional Jawa Timur Karuniawan Purwanto Sanjaya yang ikut serta Wahyu Kuncoro mengatakan, bahwa program Perhutanan Sosial ikut mempertegas pernyataan perlunya ada sinergi semua jajaran.

“Untuk itu perlu pengawalan serius agar program tebu mandiri bisa sukses, karena program ini dimonitor oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” terangnya.

Karuniawan menyebut bahwa program agroforestry tebu mandiri itu ditanam di wilayah hutan Perhutani KPH Jombang dan KPH Ngawi, sedangkan untuk tanaman agroforestry porang mandiri ada di KPH Nganjuk, KPH Saradan dan KPH Ngawi. (Kom-PHT/DivreJatim/Dj)

Editor : Ywn

Copyright©2021