AYOBANDUNG.COM (20/8/2020) | Perum Perhutani berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat penanganan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) dengan memberikan bantuan sarana penanganan Covid bagi garda terdepan.
Perum Perhutani memberikan bantuan sarana penanganan Covid-19 di Jawa Barat berupa 240 unit safety google glass, 200 unit helm shield, 320 unit NX Protective Mask KN 95, 200 unit Disposable facemask dan 200 pasang hunter rubber boot.
Penyerahan bantuan diserahkan langsung Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (19/8/2020) siang
Hadir dalam kegiatan itu Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Ahmad Ibrahim, Sekretaris Perusahaan Asep Rusnandar, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Dicky Yuana Rady beserta jajaran, Administratur KPH Bandung Selatan Tedy Sumarto,
Selain itu, pejabat Pemprov seperti Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Dedi Taufik, dan Kepala Biro Perekonomian Setda Jabar Benny Bachtiar juga ikut mendampingi Emil menerima bantuan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, penanganan pandemi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat akan mampu menanggulangi pandemi.
“Pandemi mengajarkan kita untuk bergotong royong, keterlibatan semua pihak dan kesadaran masyarakat punya peran penting menghentikan penyebaran,”kata Emil disela kegiatan.
Emil berharap, penerapan protokol kesehatan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) disiplin dilakukan khususnya pada sektor pariwisata. Pengelola harus menerapkan secara ketat standar kesehatan agar tidak ada lagi klaster baru di Jawa Barat.
“Ini langkah nyata sinergitas, tadi dibahas juga bagaimana objek wisata Perhutani menerapkan protokol kesehatan,”katanya.
Di tempat sama, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, objek wisata yang dikelola Perhutani patuh pada arahan pemerintah dalam hal penerapan disiplin AKB. Penyediaan sarana standar kesehatan dan rapid test dilakukan secara berkala pada petugas wisata.
“Kami memahami betul kerentanan pada pariwisata ini, sejak awal pandemi standar kesehatan di objek wisata terus dilakukan. Bahkan penutupan jika lokasi masuk zona merah,”katanya.
Sumber : ayobandung.com
Tanggal : 20 Agustus 2020