MEDCOM.ID (19/05/2022) | Produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Perum Perhutani berhasil menembus pasar Asia: India, Pakistan, Turki, Vietnam, UEA, dan pada 2022 meluas ke Negara Eropa seperti Portugal dan Italia melalui penjualan langsung/direct selling didukung Aplikasi Penjualan Online Toko Perhutani (POTP).

Kepala Divisi Komersial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Perhutani Sukasno menyampaikan bahwa penjualan produk HHBK yaitu Gum Rosin, Terpentin dan Derivat memiliki kontribusi pendapatan untuk Perhutani lebih dari 40 persen dari total pendapatan Perusahaan. Pada tahun ini Perum Perhutani mengangkat tema Direct Selling Gum Rosin Perhutani berbasis Akhlak yang didukung dengan penggunaan platform Aplikasi Penjualan Online Toko Perhutani (POTP).

“Tujuannya, kami ingin menyediakan kemudahan pelayanan bagi pelanggan dalam memperoleh produk kehutanan (Gum Rosin) berkualitas dengan cepat, jaminan ketersediaan barang dan aman dalam pembayaran, dikelola secara lestari dan berkelanjutan,” jelas Sukarno dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Mei 2022.

Lebih lanjut Sukasno menuturkan Direct selling Gum Rosin Perhutani fokus pada Negara India, Pakistan, Turki, Vietnam, UEA, dan pada 2022 meluas ke Negara di Eropa seperti Portugal dan Italia.

Ia juga menyampaikan Direct Selling Gum Rosin Perhutani menciptakan saluran pembelian langsung yang mudah diakses dan memiliki jangkauan luas, diperkuat layanan contact centre dan digital campaign serta penentuan harga jual sesuai dinamika pasar dengan kualitas terbaik bersertifikat sesuai kebutuhan melalaui proses yang cepat, transparan dan terjamin secara daring pertama di Indonesia. Dia berharap dapat meningkatkan semangat tim marketing Perhutani untuk dapat terus berinovasi sehingga mencapai level yang lebih tinggi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan marketing BUMN merupakan agen perubahan yang mendapatkan amanah untuk menyampaikan cerita keberhasilan sampai ke pelosok negeri dalam upaya untuk bertransformasi mulai dari pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi, penciptaan energi, penguatan digitalisasi, kreativitas, dan kepemimpinan, untuk menjadikan BUMN Indonesia maju dan makmur.

“Jadilah marketer agen perubahan yang ber-AKHLAK, teruslah berinovasi dan mengasah kreativitas untuk membuat terobosan dan karya-karya dalam mencapai Indonesia Emas 2045,” jelasnya. (SAW)

Sumber : medcom.id

Tanggal : 19 Mei 2022