DETIK.COM (09/11/2022) | Forkopimda Banyuwangi menggelar reboisasi di beberapa titik antisipasi banjir dan longsor. Salah satunya di Kecamatan Purwoharjo.
Kegiatan ini diinisiasi Kejari dan Perhutani Banyuwangi, Rabu (9/11/2022). Kegiatan ini juga rangka menyongsong Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan kegiatan Bulan Menanam Nasional (BMN), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan.

Kajari Banyuwangi M. Rawi mengatakan gerakan menanam pohon bersama ini merupakan bentuk sinergitas, peduli dan tanggung jawab bersama atas kelestarian hutan dan ekosistemnya. Ini dilakukan agar dapat memiliki manfaat bagi masyarakat.

“Ini juga menyongsong Hari Menanam Indonesia yang ditetapkan Pemerintah pada tanggal 28 November mendatang,” ujarnya kepada wartawan.

Rawi menambahkan, sinergitas dengan menanam pohon ini juga meminimalisir adanya bencana banjir dan tanah longsor.

“Kita tahu Banyuwangi beberapa kali dilanda banjir dan tanah longsor. Maka tentu tanggungjawab kita melakukan penanaman pohon ini,” pungkasnya.

Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan Panca Putra Sihite menambahkan untuk saat ini KPH Banyuwangi Selatan telah menanam 411.772 plances/pohon di lahan seluas 777,11 Ha pada tahun 2022. Lokasi penanaman tersebar di 7 BKPH.

“Kita melibatkan masyarakat desa hutan yang terwadahi dalam LMDH/KTH/ Gapoktanhut selaku mitra kerja kita dilapangan dengan program Kemitraan Kehutanan. Masyarakat dapat menanam tanaman pertanian (Tumpangsari) diantara tanaman kehutanan dan dari hasil kemitraan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan,” tambahnya.

Panca menambahkan, kegiatan Penanaman ini adalah kegiatan rutin setiap tahun karena merupakan salah satu kegiatan dalam pengelolaan hutan sebagaimana yang diamanahkan Pemerintah.

“Sesuai aturan dalam bagan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH), dengan pola sederhana yang dapat digambarkan bahwa kalau menebang 10 Ha diimbangi dengan menanam 10 Ha juga,” tambahnya.

Terpisah, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengapresiasi langkah sinergitas Forkopimda dan stakeholder terkait dalam kegiatan menanam pohon bersama.

Menurutnya, kegiatan yang berfungsi sebagai rehabilitasi dan fungsi ekonomi ini juga melibatkan masyarakat sekitar hutan.

“Masyarakat kami pun merasakan. Selain meminimalisir bencana, warga yang tergabung dalam LMDH melalui program Kemitraan kehutanan (Perhutanan Sosial) bisa melakukan pengelolaan hutan yang berdampak pada ekologi, ekonomi dan sosial dapat berjalan secara seimbang yang berimplikasi Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera,” pungkasnya.

Sumber : detik.com

Tanggal : 09 November 2022