KUNINGAN, (PRLM).- Pembangunan obyek wisata ziarah situs Eyang Dalem Cageur yang digagas sejak 2010, kembali tertunda karena tidak termasuk dalam kegiatan anggaran tahun 2013 sehingga masih menunggu adanya investor yang bersedia menanamkan modalnya, untuk membangun dan mengembangkan hutan tropis yang ditumbuhi ratusan pohon langka berumur ratusan tahun itu menjadi tujuan wisata.
“Keberadaan situs Eyang Dalem Cageur bakal terus dipertahankan karena mampu melestarikan hutan tropis bahkan perlu dikembangkan sebagai potensi wisata budaya. Namun, untuk mengembangkan situs itu belum juga masuk pada tahun ini,” tutur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Drs.Tedi Suminar, Minggu (5/5/13).Disebutkan Tedi, Kabupaten Kuningan memiliki 141 situs yang sudah didata serta banyak potensi alam dan budaya yang menarik, sehingga menjadi andalan dalam sektor pariwisata. Potensi alam dan budaya tersebut sebagian sudah dikembangkan, namun sebagian lagi masih dalam tahap inventarisasi dan eksplorasi.
Namun, dia tidak menyebutkan alasan ditundanya kembali rencana pembangunan tersebut. Diakuinya, Pemerintah Kabupaten Kuningan saat ini sedang merencanakan dengan menggali seluruh potensi yang ada secara bertahap dengan cara meningkatkan mutu objek dan daya tarik wisata, melakukan promosi serta menggali dan mengembangkan potensi objek wisata.
Berdasarkan data yang diperoleh, objek dan daya tarik wisata yang tengah dijajagi untuk dikembangkan berada di wilayah bagian selatan Kuningan, yakni objek wisata ziarah Eyang Dalem Cageur yang berlokasi di Desa Cageur Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, sekitar 15 km dari Kuningan Kota kearah Cikijing Majalengka.
Sarana infrastruktur jalan berhot-miks dapat dilalui kendaraan roda empat dan lokasinya dinilai sangat strategis.
Berada di bawah pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Kesatuan Pemangkuan Hutan Kuningan, memiliki luas 12,70 Hektare dan di dalamnya terdapat makam Eyang Dalem Cageur yang oleh penduduk setempat dikeramatkan.
Penjajagan dari potensi tersebut, kata Tedi, direncanakan bakal dibuat Gapura masuk dan keluar jalan menuju objek, area parkir, Saung, Gapura menuju situs, Mushola, Toilet, tempat mandi/wudhu dan penataan sarana pendukung lainnya, seperti kolam pancing, kolam renang, tempat kemping dan sarana Outbond yang diperkirakan perlu dana sebesar Rp 4 miliar.
Eyang Dalem Cageur nama aslinya Eyang Satariah (Satari), ia seorang pejuang Islam dan sebagai abdi dalem Keraton Kesultanan Cirebon yang mendapat tugas dari Sunan Gunung Jati. Eyang Cageur bersama pasukan pimpinan Syech Rama Haji Irengan, bertugas untuk menyebarkan Agama Islam di wilayah Kabupaten Kuningan sekaligus menjaga serangan dari Pasukan Galuh Ciamis yang saat itu beragama Hindu. Disebut cageur (sehat), karena konon dia juga akhli dalam pengobatan.
Situs Eyang Dalem Cageur mampu mempertahankan hutan tropis dengan dipenuhi ratusan bahkan ribuan jenis pepohonan langka dan berumur ratusan tahun. “Ini salah satu bukti pendukung dalam mewujudkan Kuningan sebagai kabupaten konservasi, sekaligus sebagai obyek wisata yang bisa menguntungkan daerah,” paparnya. (A-164/A-108)***
Pikiran-rakyat.com, 06 Mei 2013