PADANGAN, PERHUTANI (16/10/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan menerima kunjungan dari Tim PeFi dan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengecek lokasi persemaian swadaya di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tobo pada Rabu (16/10).
Kepala KPH Padangan, melalui Kepala BKPH Tobo, Edy Trihantono, menyampaikan bahwa sesuai arahan pimpinan, setiap BKPH diharuskan menyiapkan 3.000 bibit swadaya tahun ini. Namun, mengingat BKPH Tobo memiliki lokasi persemaian yang dekat dengan sumber air, mereka telah berinisiatif menyiapkan 40.000 bibit. Dari jumlah tersebut, 10.000 bibit kayu putih akan disimpan sebagai cadangan untuk BKPH Tobo, sementara 30.000 bibit balsa akan disiapkan untuk kebutuhan KPH Padangan.
Peneliti Madya V PeFi, Rika Rahmawati, menambahkan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam pelestarian hutan, diperlukan bibit berkualitas dan upaya maksimal dari tim lapangan. “Kesiapan bibit yang sesuai dengan standar Perhutani sangat penting, sehingga jika terjadi kekurangan bibit atau kematian tanaman akibat kemarau panjang, penggantiannya bisa dilakukan dengan cepat,” jelasnya.
Kasi Madya Pembinaan Sumber Daya Hutan (SDH) KPH Padangan, Budi Darjanto, juga menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan keberhasilan tanaman di KPH Padangan. “Kami telah merancang beberapa skenario, dan kami berharap tanaman di KPH Padangan pada tahun 2024 akan menjadi yang terbaik dalam penilaian tingkat direksi,” ungkapnya dengan optimisme.
Salah satu mahasiswa IPB, Pahlevi, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, menambahkan bahwa mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari membutuhkan integritas tinggi. “Jika nanti kami memiliki kesempatan terlibat dalam pengelolaan hutan, pengalaman ini akan selalu kami ingat,” ujarnya. (Kom-PHT/Pdg/SA)
Editor:Lra
Copyright©2024