DETIK.COM (25/09/2021) | Wisata air Watu Lempit Girikesumo di Dukuh Girikesumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah menawarkan wahana bermain air alami. Selain itu, bebatuan yang terdapat pada wisata tersebut berbentuk unik lantaran lama terkena arus dari hulu, sehingga nampak berlipat-lipat dan nampak simetris.
“Watu Lempit ini batu-batunya alami tanpa buatan. Ini sungai yang melintang dari Kabupaten Semarang Pringapus, kemudian menuju ke Bendung Barang. Batu di Watu Lempit ini memiliki jenis bebatuan yang khas dan sudah diteliti oleh berbagai teknik geologi,” kata pengelola Wisata Watu Lempit Girikesumo, Fajar Wahyu Zulianto, di lokasi, akhir pekan lalu.

Selain wisata alam, Watu Lempit menawarkan wisata sejarah. Yakni, jembatan yang ada di area wisata itu.

“Watu Lempit Girikesumo ini juga merupakan wisata bersejarah dengan ikon jembatan roli (rel kereta api). Dulu, merupakan akses transportasi warg. Utamanya, akses perdagangan, akses mengangkut barang barang,” kata Fajar.

Fajar menjelaskan wisata Watu Lempit buka setiap hari. Namun, merujuk data kunjungan, Watu Lempit ramai dikunjungi wisatawan setiap Sabtu dan Minggu, terutama Minggu.

Ia menuturkan tiket terjual dalam sepekan sekitar 500 – 700 tiket. Tiket retribusi wisata tersebut yaitu Rp 7.500 per orang.

Fajar menambahkan pengunjung wisata tersebut dari berbagai wilayah. Di antaranya, dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Grobogan, dan lainnya.

“Wisata Watu Lempit Girikesumo mulai banyak dikenal orang sejak 2020,” ujar Fajar

Kendati sudah banyak dikunjungi wisatawan, wisata di lahan Perhutani tersebut masih relatif sulit diakses wisatawan yang baru kali pertama datang, sebabnya tidak banyak penunjuk arah. Pengelola berencana membuat sign sistem dan menambah wahana permainan.

“Iya, ini pengelola akan membuat sign system dan google map agar mudah diakses. Selain itu, pengelola akan mengadakan festival bulanan nantinya. Bulan ini barongsai, nanti bulan depan akan ada pentas drumband, kuda lumping, dan lainnya Pertunjukan kesenian itu tadi dilakukan oleh pemuda desa sendiri,” tuturnya.

Pengunjung Puas
Salah satu pengunjung dari Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Rika Noviana (26) puas datang ke wisata tersebut. Iaplesiran bersama anak, adik, dan keponakannya.

“Ini tadi nonton barongsai, ondel-ondel. Ini anak anak main air, terus sama foto-foto. Murah, jaraknya juga terjangkau dari rumah. Setiap Minggu ke sini terus,” kata Rika.

Pengunjung lain di Watu Lempt Girikesumo yang berasal Kota Semarang, Siti Nur Inayah (32) juga puas kendati baru pertama datang ke wisata tersebut. Inayah datang bersama kedua anaknya karena tahu informasi wisata tersebut dari temannya.

“Baru pertama, bareng kedua anak. Tahu dari temen, mau nyoba. Dari gambarnya kok bagus, terus tak coba. Murah, sudah bisa untuk mainan air untuk anak anak. Tadi main air sama anak-anak dan foto-foto,” kata Inayah.

Sumber : detik.com

Tanggal : 22 September 2021