MOJOKketahanan pangan copyERTO, PERHUTANI (21/11) – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto berkontribusi Rp. 189.205.027.000,- terhadap masyarakat desa sekitar hutan atas pengelolaan polowijo tumpangsari program ketahanan pangan sampai dengan Oktober 2014.

Sebuah capaian signifikan dalam rangka meningkatkan penghasilan masyarakat desa sekitar hutan (MDH).

Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto mengelola hutan negara seluas 31.918,4 hektar. Hutan tersebut terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Lamongan seluas 24.168 hektar, Kabupaten Jombang seluas 3.793,9 hektar dan Kabupaten Mojokerto sendiri seluas 3.956,5 hektar.

Pengelolaan kawasan hutan oleh Perhutani Mojokerto ini berkontribusi bagi masyarakat dan tiga Pemerintah Kabupaten tersebut. Dari pengelolaan hutan di wilayah Perhutani KPH Mojokerto diperoleh penerimaan Rp 189 Miliar. Jumlah tersebut berasal dari pembayaran provisi sumber daya hutan (PSDH), pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), penyaluran pinjaman lunak pembinaan kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), penguatan modal serta hasil panen tanaman tumpangsari yang hasilnya murni untuk masyarakat.

Hal lain yang sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan adalah penyerapan tenaga kerja masyarakat yang ikut dalam kegiatan pengelolaan hutan dalam kaitan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). ”Jumlah terbanyak penerimaan dari keberadaan hutan adalah pemanfaatan lahan berupa tanaman tumpangsari palawija; padi, kedelai, jagung, porang dan lain-lain yang nilainya sampai    Rp. 189 miliar lebih”, ujar Kepala Sub Seksi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perhutani Mojokerto, Tukani.

Pemasukan tersebut antara lain dari pembayaran pajak kepada pemerintah berupa provisi sumber daya hutan tahun 2014 sebesar Rp 1.074.702.050,-, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disetorkan tahun 2014 sebesar 2.526.376.590.

Penyaluran PKBL s.d tahun 2014 sebesar Rp. 995.200.000,-, Penyaluran bantuan hibah Bina Lingkungan (BL) pembangunan masjid s.d Oktober 2014 Rp. 35 juta dan penguatan modal bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebesar Rp 100 juta.

Sedangkan hasil panen palawija yang berada pada kawasan hutan berupa padi, jagung, kedelai untuk tahun 2014 (s.d Oktober 2014) sebanyak 53.357 ton dengan nilai Rp 189 Miliar lebih.

Kontribusi lain dari pengelolaan hutan adalah ketersediaan lahan untuk tanaman tumpangsari program ketahanan pangan seluas 5.989 ha dengan keterlibatan 11.978 orang petani hutan yang tergabung dalam 105 Lembaga Masyarakat Desa Hutan, dan 97 diantaranya berstatus Koperasi LMDH. (Kom PHT Mojokerto / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014