NGAWI, PERHUTANI (05/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menunjukkan komitmen kesiapsiagaan bencana dengan menurunkan satu peleton berisi 25 personel Polisi Hutan (Polhut) dalam Apel Gelar Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025 di lapangan Satya Haprabu Polres Ngawi, Rabu (05/11).

Wakil Administratur Perhutani KPH Ngawi Barat, Donny Supriyanto, menyampaikan bahwa keterlibatan Polhut merupakan bentuk tanggung jawab Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan dan keselamatan masyarakat.
“Personel kami siap siaga dan memahami karakter wilayah hutan, terutama di titik rawan longsor. Kami akan terus bersinergi dengan TNI, Polri, BPBD, dan relawan dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menegaskan kesiapan seluruh komponen daerah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi selama enam bulan ke depan. Ia menyebutkan wilayah rawan longsor berada di Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal. Daerah rawan banjir meliputi Kwadungan, Padas, Pangkur, Kedunggalar, dan Ngawi Kota, sedangkan wilayah rawan angin puting beliung berada di Kedunggalar, Paron, dan Bringin.

Pemkab Ngawi juga memperkuat Desa Tangguh Bencana (Destana) di kawasan rawan. “Destana telah terbentuk di lima kecamatan rawan banjir dan empat kecamatan rawan longsor. Kami mendorong partisipasi masyarakat agar semakin peduli dan siap,” tegasnya.

Apel diikuti jajaran Forkopimda, TNI-Polri, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinas Kesehatan, relawan, serta perwakilan Destana sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. (Kom-PHT/Ngw/Put)

Editor:Lra
Copyright©2025