Kompas, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama mitranya, termasuk Coca-Cola Foundation, menyelesaikan pembuatan sumur resapan di sejumlah wilayah di Jatim hingga 900 sumur resapan. Proyek yang disebut sebagai pembuatan lumbung air itu diperkirakan dapat mengembalikan 392 juta liter air ke dalam tanah.

Peresmian proyek itu dilakukan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Sesuai penjelasan Wakil Bupati Mojokerto Chorun Nisa, setiap hari dari mata air di Mojokerto sekitar 200 truk tangki air mengangkut bahan baku industri minuman kemasan.

Hutan di Mojokerto memerlukan pemulihan untuk mempertahankan ketersediaan air, terutama bagi warga setempat selain bagi industri. Proyek Coca-Cola Foundation (CCF) itu juga didukung lembaga donor dari Amerika Serikat (USAID), Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWSH), Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perhutani, dan warga setempat. Proyek pembuatan sumur resapan itu berlokasi di Desa Claket, Kemacatan Pacet, Mojokerto.

Ketua Pelaksana Proyek CCF Titie Sadarini menjelaskan, area konservasi memberikan jaminan ketersediaan air untuk Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, hingga sebagian Surabaya. Konservasi air tanah itu dilakukan dengan membuat galian 2 meter x 2 meter x 2 meter dan dasar galian tidak disemen. Hanya bibir galian yang disemen untuk menjamin tutup galian yang dibuat dari beton tidak ambles.

Air di permukaan tanah berusaha dialirkan ke sumur resapan. Sumur resapan juga diberi saluran untuk mengatasi kelebihan pasokan air. Melalui teknik ini, air permukaan atau air limpasan dipastikan terserap ke dalam tanah lebih efektif, tidak terbuang percuma ke sungai dan laut tanpa ditangkap sebagai air tanah. Di dalam galian ditempatkan penyaring, berupa kerikil, kerakal, dan ijuk.

”Manfaat langsung dirasakan warga, yaitu hilangnya banjir jika hujan sedang lebat,” ujar Tumi, seorang warga. (ODY)

Kompas | 23 Januari 2014 | Hal. 21