RADARMALANG.CO.ID, MALANG KOTA (13/7/2016) | Berapa kira-kira uang yang masuk ke sejumlah tempat wisata di Malang Raya selama libur Lebaran pada tahun ini? Jawa Pos Radar Malang merekap pendapatan sejumlah tempat wisata di Malang Raya mulai 6–12 Juli lalu. Meski tidak semua terdata, hasilnya, wow fantastis. Uang yang menggerojok ke pariwisata di Malang Raya minimal Rp 14,6 miliar hanya dalam 7 hari.
Tempat wisata di Malang Raya sudah dikunjungi wisatawan mulai Rabu lalu (6/7). Namun, mulai membeludak pada Jumat (8/7) hingga Minggu (10/7). Meski demikian pada 11–12 Juli, tingkat kunjungan juga masih tinggi. Seperti di Hawai Waterpark, sejak H Lebaran sudah dikunjungi wisatawan. Namun baru pada H+3 Lebaran, wisatawan mulai padat. Pengelola Hawai Waterpark mencatat, ada 3 ribu pengunjung pada Jumat (8/7).
Jumlah itu melonjak jauh dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya sekitar 500 pengunjung. ”Puncak kunjungan wisatawan pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7),” ujar Direktur Hawai Waterpark Bambang Judo Utomo.
Dari data tersebut, hingga H+7 Lebaran, pengunjung Hawai Waterpark diperkirakan bisa menembus angka 22 ribu orang. Dengan harga tiket Rp 100 ribu per orang, maka Hawai Waterpark bisa menorehkan pemasukan Rp 2,2 miliar hanya dalam 7 hari.
Sementara itu, objek wisata milik Jatim Park Group di Kota Batu menyumbang pendapatan paling besar. Dari data yang didapatkan Jawa Pos Radar Malang, untuk tahun ini di Museum Angkut jumlah wisatawan selama 7 hari libur Lebaran mencapai 31 ribu orang. Dengan harga tiket Rp 80 ribu per orang, maka pemasukannya mencapai Rp 2,4 miliar.
Di Batu Night Spectacular (BNS) dalam waktu yang sama, total kunjungannya mencapai 11.500 orang dengan harga tiket Rp 40 ribu. Total pendapatannya mencapai Rp 460 juta. Lalu di Museum Tubuh Bagong Adventure, total kunjungan 11.500 orang, harga tiket saat hari libur mencapai Rp 50 ribu, sehingga total pemasukannya mencapai Rp 575 juta.
Predator Fun Park dikunjungi 11.500 wisatawan, harga tiket Rp 50 ribu, sehingga pendapatannya mencapai Rp 575 juta. Sedangkan di Jatim Park 1, total wisatawan mencapai 19 ribu orang, harga tiket Rp 80 ribu, sehingga total pemasukannya Rp 1,5 miliar. Untuk Jatim Park 2, total kunjungan 31 ribu orang, harga tiket Rp 105 ribu. Sehingga total uang yang masuk yaitu Rp 3,2 miliar.
Lalu di Eco Green Park, jumlah wisatawan 16 ribu orang, harga tiket Eco Green Park sebesar Rp 40 ribu, sehingga total uang yang masuk tembus Rp 640 juta.
Titik S. Ariyanto, Marketing dan Public Relation Manager Jawa Timur Park Group mengatakan, ada tren penurunan jumlah kunjungan saat libur Lebaran tahun ini, kisarannya mencapai 10 ribuan orang. ”Ramai Lebaran tahun lalu,” kata Titik, kemarin siang (12/7).
Kemudian di Taman Rekreasi Selecta, dalam sehari pada Jumat lalu (8/7) tercatat ada 10 ribu wisatawan. Direktur Taman Rekreasi Selecta Sujud Hariadi mengatakan, pada H Lebaran jumlah pengunjung belum banyak. Lonjakan pengunjung mulai dirasakan pada H+1 Lebaran yang mencapai 7.800 orang. Lalu pada H+2 Lebaran semakin banyak wisatawan yang datang, yaitu totalnya sekitar 10 ribu orang. ”Puncaknya pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7) yang mencapai hingga 12 ribu pengunjung,” kata Sujud.
Dari data tersebut, jika ditotal selama 7 hari libur Lebaran, bisa menembus angka sekitar 50 ribu pengunjung. Jika dikalikan dengan harga tiket masuk Rp 25 ribu, maka pendapatan Selecta berkisar antara Rp 1,25 miliar dalam 7 hari.
Berikutnya di Taman Rekreasi Coban Rondo, selama masa liburan panjang Lebaran 2016, pengunjungnya naik dibanding hari-hari biasa. Mulai Rabu (6/7) hingga Jumat (8/7), jumlah pengunjung mencapai 9.333 orang yang terdiri dari 9.315 wisatawan domestik dan 18 wisatawan mancanegara.
Sementara pada Sabtu (9/7) hingga Minggu (10/7), ada 9.000 wisatawan. Kemudian pada 11–12 Juli diperkirakan mencapai 10 ribu orang. Sehingga totalnya bisa mencapai sekitar 19.333 orang yang jika dikalikan dengan harga tiket masuk dibanderol Rp 15 ribu, maka nominal yang mengalir ke wisata tersebut yaitu Rp 289,9 juta.
”Tahun ini ada sedikit penurunan jumlah pengunjungnya dibandingkan tahun lalu. Tapi tidak sampai 10 persen,” ujar Manager Wisata Coban Rondo Lesmono. Tahun lalu, hingga hari kelima setelah Lebaran saja tercatat ada 21.778 wisatawan domestik dan 34 wisatawan mancanegara.
Sementara itu, di sejumlah objek wisata di bawah PD Jasa Yasa Kabupaten Malang juga banjir rupiah. Dari lima tempat wisata, di antaranya Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep, Pemandian Metro, Pemandian Dewi Sri, dan Pemandian Sumber Waras, terhitung mulai Lebaran hari pertama hingga kemarin (12/7), sedikitnya ada 59.250 pengunjung di lima lokasi itu. Dari angka tersebut, ada pemasukan senilai Rp 300 juta. Lebih tepatnya Rp 300.625.000.
Mayoritas angka itu berasal dari Pantai Balekambang. Dengan angka kunjungannya mencapai 46 ribu orang hingga kemarin. Data detailnya hingga Senin lalu (11/7) mencapai 43.811 orang. Penambahan angka itu menjadi 46 ribu orang dilakukan dengan perkiraan petugas PD Jasa Yasa.
Dari angka kunjungan itu, ada pemasukan Rp 460 juta yang berhasil terekap. Ini berasal dari tiket masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. Pendapatan dari tiket masuk itu dibagi dua bersama Perhutani KPH Malang. Sehingga PD Jasa Yasa hanya mendapat Rp 230 juta dari Pantai Balekambang. Secara umum, pantai yang terletak di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, itu mengalami penurunan angka kunjungan. Karena pada periode yang sama tahun lalu, ada 49.166 pengunjung. ”Terjadi penurunan sekitar 10 persen. Ada beberapa penyebabnya, seperti semakin banyaknya pilihan objek wisata dan juga faktor cuaca yang tak menentu,” terang Dirut PD Jasa Yasa M. Arief Wicaksono. Dari keterangannya diketahui jika tiap malam hari, Pantai Balekambang kerap diguyur hujan.
Karena beberapa faktor tersebut, pihaknya masih belum bisa memperkirakan angka kunjungan hingga akhir pekan ini. ”Agak sulit diprediksi, tapi akan tetap maksimal sampai dengan 17 Juli mendatang,” sambung Arief.
Selain itu, Pantai Ngliyep juga cukup diandalkan dalam mendulang angka kunjungan. Meski tidak sebanyak di Balekambang, pundi-pundi pendapatan tetap bisa disematkan di sana. ”Hingga hari ini (kemarin, 12/7), Pantai Ngliyep sudah dikunjungi sekitar 10 ribu orang,” sambung Arief.
Pendapatan sedikitnya Rp 100 juta bisa didapatkan dari sana. Itu dibagi dua bersama Perhutani KPH Malang. PD Jasa Yasa sedikitnya bisa mengumpulkan Rp 50 juta.
Sumbangan tertinggi ketiga dicatatkan Pemandian Metro Kepanjen. Hingga kemarin diperkirakan ada 1.750 orang yang berkunjung ke sana. Tiket masuk yang dibanderol Rp 7.500 per orang itu mampu menghasilkan total pendapatan sebesar Rp 13.125.000. Berikutnya ada Pemandian Dewi Sri yang dikabarkan sudah dikunjungi 1.000 orang hingga kemarin. Dengan tiket masuk dibanderol Rp 5 ribu, ada pemasukan Rp 5 juta yang berhasil dikumpulkan.
Sedangkan di Pemandian Sumber Waras Lawang, ada pendapatan Rp 2,5 juta yang terkumpul. Ini berasal dari 500 pengunjung, yang tiap orang ditarik tiket Rp 5 ribu.
Tanggal : 13 Juli 2016
Sumber : radarmalang.co.id