Perhutani Perhutani Bersama Stakeholder Gelar Aksi Penanaman Pohon di Hutan Jayagiri, Bandung |

BANDUNG UTARA, PERHUTANI (19/02/2020) | Bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lembah Harapan Jaya dan sejumlah stakeholder dari instansi pemerintahan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara melaksanakan kegiatan penanaman ratusan bibit di petak 57 dan petak 58 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Lembang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang Desa Jayagiri Lembang Bandung Barat, Selasa (18/2).

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Administratur KPH Bandung Utara Diki HM, jajaran aparatur TNI-Polri, Forpimcam Kecamatan Lembang, Tokoh Masyarakat, dan pengurus LMDH Lembah Harapan Jaya.

Menyampaikan pesan Administratur KPH Bandung Utara Komarudin, Diki mengatakan bahwa kegiatan penanaman bibit pohon ini dilakukan di sejumlah titik yang kondisi tegakan hutannya dianggap kurang baik. Selain itu, penanaman juga dilaksanakan di beberapa titik sumber air atau sempadan mata air untuk menjaga kualitas dan kuantitas debit air. Disamping untuk kepentingan pelestarian, kerapatan tegakan dan keragaman jenis, diharapkan spesifik karakter pohon bisa menambah daya tarik dan keindahan wisata alam Melati Jayagiri Forest (MJF).

“Hari ini ditanam sekitar 300 pohon berbagai jenis seperti damar dan rasamala yang ditanam di batas luar kawasan pengembangan wisata, serta jenis kayu manis, puspa dan lain sebagainya yang ditanam di bagian dalam. Gerakan penanaman pohon ini merupakan wujud komitmen kita bersama terkait pelestarian alam,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lembah Harapan Jaya, Adi Sutriyatna menuturkan selain fokus pada pemberdayaan sumber daya manusia, pihaknya dalam 2-3 bulan ini berkonsentrasi pada aksi reboisasi terutama pada titik sumber air agar kedepan manfaat dari airnya bisa semakin terasa ke masyarakat. Namun, yang paling utama adalah turut berkontribusi aktif menjaga lingkungan hutan.

“Adapun bila kedepannya akan dibangun wisata, kami akan mengawal dan memastikan bahwa pembangunannya tidak merusak lingkungan hutan,” jelasnya. (Kom-PHT/Bdu/Eli)

Editor : Ywn