TASIKMALAYA, PERHUTANI (02/03/2020) | Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya bersama Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya melakukan pembinaan kepada petani penggarap kopi hutan Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya yang masuk Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisayong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya bertempat di Balai Pertemuan Desa Sukaratu, Minggu (01/03).
Hadir pada acara tersebut Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (PPB) KPH Tasikmalaya Rodiana Rahman, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya Nanang, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Linggamukti Soni Subagio beserta anggotanya dan masyarakat petani kopi.
Administratur KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko melalui Kasi PPB Rodiana, Rohman mengatakan perlunya sinergitas semua pihak dalam pengembangan kopi di kawasan hutan negara, baik Perhutani, penggarap kopi, maupun Dinas Pertanian sehingga dapat berjalan sukses dan tidak melanggar aturan. Adapun tanaman kopi yang tumbuh di Linggajati adalah tanaman tahun 2019 seluas 30 ha dengan jenis arabika. Ia menambahkan bahwa faktor penentu keunggulan kopi selain jenisnya juga pengaruh habitat tumbuh, tehnik budidaya, penanganan pasca panen dan pengelolaan biji.
“Tanaman kopi termasuk keluarga besar rubiaceae dan keluarga coffea, di Indonesia keluarga ini terkenal ada beberapa varietas, namun yang lebih dikenal oleh masyarakat yaitu kopi arabika. Kopi arabika adalah jenis kopi tertua dan merupakan yang paling banyak dibudidayakan di Tasikmalaya,” jelasnya.
Perhutani Tasikmalaya mendukung penuh inisiatif masyarakat sekitar hutan untuk membudidayakan tanaman kopi di lokasi kawasan hutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Sementara itu Kabid Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, Nanang menjelaskan bahwa menanam kopi di daerah Linggajati merupakan inisiatf masyarakat sekitar hutan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Perhutani Tasikmalaya yang senantiasa memfasilitasi dan mendukung program pemerintah di bidang pertanian khususnya yang berkaitan dengan tanaman kopi di kawasan hutan.
“Ini merupakan tindak lanjut dari semboyan “Leuweung Hejo Masyarakat Ngejo”, pungkasnya.
(Kom-PHT/Tsk/AH)