JAWAPOS.COM (07/12/2021) | Sebanyak 5.205 orang terdampak atas terjadinya erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) sore. Sementara itu, ada 4.250 warga yang mengungsi di lokasi seperti masjid, balai desa hingga sekolah.

Adapun, rumah warga yang terkena semburan awan panas dari erupsi Gunung Semeru berjumlah 2.970 unit. Atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), rumah warga yang terdampak akan dilakukan relokasi.

Berdasarkan instruksi tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa relokasi rumah dan sawah warga yang tertelan awan panas akan menggunakan lahan milik Perhutani atau bisa juga pemerintah daerah (pemda).

“Soal relokasi, presiden juga setuju untuk masyarakat yang sekarang ada di lokasi bencana yang rumahnya dan sawahnya tertimbun awan panas, presiden rencana akan melakukan relokasi. Relokasi ini pilihannya di lahan milik negara, apakah lahan perhutani atau pemda,” terang dia dalam telekonferensi pers, Selasa (7/12).

Lahan yang akan digunakan diutamakan berada dalam satu lingkup desa. Apabila tidak ada lahan kosong atau masih digunakan, maka relokasinya akan dilakukan di desa terdekat. “Tapi yang utama adalah milik negara yang dalam satu desa, kalau tidak ada dalam satu desa akan diusahakan untuk di desa sebelahnya,” ucapnya.

Dirinya juga telah mengusulkan untuk relokasi Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh untuk menggunakan lahan Perhutani yang tidak digunakan. Sementara untuk desa lain yang terdampak masih dicarikan lahan relokasinya.

“Pun demikian di beberapa kampung lain juga akan kita carikan untuk lahan relokasi, tidak hanya sekedar soal relokasinya, tapi juga pembangunan rumahnya dan kawasan untuk pemukiman,” tutur Thoriqul. (*)

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 07 Desember 2021