JOMBANG, PERHUTANI (14/01/2022) | Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto mengunjungi lokasi tanaman Agroforestry Tebu Mandiri (ATM)  di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang, Jum’at (14/1).

Dalam kunjungannya itu, Agus Justianto didampingi oleh Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Endung Trihartaka bersama Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur Ratmanto Trimahono serta Dirut PT. Inhutani I Oman Suherman.

Administratur Perhutani KPH Jombang Muklisin yang menerima tamu dalam kunjungan itu selanjutnya mengarahkan untuk melakukan penanaman bibit pohon alpukat disepanjang alur yang merupakan areal tanaman ATM.

Dalam sambutannya Muklisin mengatakan, bahwa total rencana ATM di Kawasan hutan Perhutani KPH Jombang  seluas 624 hektar, dan sudah direalisasikan seluas 422 hektar yang tersebar di  15 Desa pada  2 Kabupaten yakni  Jombang dan Nganjuk.

Menurutnya, konsep yang dilakukan adalah dengan kelola sosial, khususnya pada areal tebu mandiri dengan tanaman agroforestry lainnya. “Lokasi ATM ini merupakan klas hutan yang tidak produktif. Dan dari pengelolaan ATM ini nantinya masyarakat akan mendapatkan sharing sebesar 10 persen dari profit,” ujar Muklisin.

Dalam kesempatan itu, Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro juga memaparkan, bahwa agroforestry tebu mandiri merupakan salah satu strategi percepatan proyek  yang dikembangkan oleh Perhutani.  Jadi ada 9 quick winproject strategis, katanya.

Antara lain, pembentukan Go Live E-commerce Platform, Co-firing Biomassa, Wisata Alam Rebranding, New Perhutani Herbal Brand, Go Live Perhutani Digital Live Geospasial (Control Room), New Biomassa Factory, Subsidiares Reorganization, Ketahanan Pangan Agroforestry, dan Platform Kemitraan Sosial.

Nantinya akan ada control room yang terpusat di Jakarta untuk memonitor kegiatan dari persemaian, tanaman, pemeliharaan, produksi, industry dan lain-lain sampai dengan kejadian kebakaran hutan bisa dipantau melalui control room, kata Wahyu.

Sementara itu Dirjen PHL Agus Justianto dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa Perhutani telah menunjukkan kinerja yang bagus yang sampai saat ini dan bahkan sejak dulu sudah banyak melibatkan masyarakat.

Hal ini bisa dijadikan role model pengelolaan hutan yang bisa diterapkan diluar Jawa. Menurutnya ijin multi usaha dengan pola agroforestry tanaman pertanian dengan kehutanan merupakan usaha yg sangat ideal dengan tidak meninggalkan keterlibatan masyarakat setempat.

Agus menambahkan, bahwa singkatan ATM dari agroforestry tebu mandiri ini sangat bagus sekali untuk dijadikan icon usaha Perhutani selanjutnya.

“Tujuan kegiatan ATM ini juga merupakan program Presiden untuk memberikan nilai tambah produktifitas lahan kehutanan dan nilai tambah pendapatan masyarakat. Dan ini bisa dipromosikan untuk kegiatan sektor kehutanan diluar Jawa. Saya sangat apresiasi usaha Perhutani ini,” pungkasnya. (Kom-PHT/DivreJatim/Jel)

 

Editor : Dpt

Copyright@2022