Perhutani Perhutani Fasilitasi Masalah Kurangnya Pasokan Air Bersih di Enam Desa |

KEDU UTARA, PERHUTANI (31/10/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara memfasilitasi masyarakat agar mata air yang ada di dalam kawasan hutan bisa dimanfaatkan secara merata untuk enam desa yang kekurangan pasokan air bersih, di antaranya Desa Patak Banteng, Desa Igir Mranak, Desa Wates, Desa Bringinsari, Desa Genting Gunung, dan Desa Keditan yang meliputi Kabupaten Wonosobo, Temanggung, dan Kabupaten Kendal, Senin (30/10).

Kondisi iklim saat ini tidak menentu hingga akhir Oktober, terpantau kemarau masih akan berlangsung sehingga banyak sumber mata air yang debit airnya menurun bahkan ada yang mati, sehingga pasokan air bersih yang biasanya lancar mengalir menjadi berkurang.

Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, Joko Supriyanto menyampaikan bahwa Perum Perhutani dalam hal kepentingan umum seperti keberadaan mata air seluas-luasnya mempersilakan masyarakat untuk memanfaatkan mata air sesuai aturan yang berlaku, terkecuali apabila dijadikan ladang bisnis, tetap ada sharing pendapatan yang menjadi bagian Perhutani.

“Dengan payung hukum pemanfaatan mata air dalam kawasan hutan, baik untuk keperluan sosial atau umum maupun dibisniskan, semestinya ditempuh dengan mekanisme kerja sama pemanfaatan mata air,” lanjutnya.

Kepala Desa Keditan, Rudiyanto mengungkapkan bahwa di tanah pangkuannya terdapat titik mata air serta mempersilakan desa yang membutuhkan pasokan air bersih untuk memasang pipa dan menyalurkan air bagi warga yang membutuhkan.

“Agar penerimaan air tersalurkan dengan adil, perlu dibuat tim yang bekerja membagi, mengalirkan, dan mengawasi pemanfaatan mata air di bawah koordinator jajaran Pehutani BKPH Candiroto KPH Kedu Utara,” ungkapnya.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Wates, Solikhin menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada jajaran Perhutani atas banyak kesempatan, peran, dan partisipasi yang diberikan untuk masyarakat dalam mengelola hutan. “Peran Perhutani dari kita lahir sampai saat ini sebagai mitra kerja sama bermanfaat besar dalam kehidupan masyarakat sekitar hutan,” ucapnya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor: Tri