Perhutani Anggota Dewan Pengawas Perum Perhutani Kunjungi KPH Madiun untuk Pelajari Proses Produksi Hasil Hutan Kayu |

MADIUN, PERHUTANI (28/6/2024) | Salah satu anggota Dewan Pengawas Perum Perhutani, Noer Fauzi, melakukan kunjungan kerja ke Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun selama tiga hari, Rabu hingga Jumat, 26-28 Juni 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari secara mendalam seluk-beluk proses produksi hasil hutan kayu.

Noer Fauzi, didampingi oleh rombongan dari Perhutani Forestry Institute (PeFI) Madiun, yang meliputi Wakil Kepala PeFI Haris Triwahjunita dan Kepala Departemen Learning Center Indro Tri Widiyanto, mengamati seluruh proses produksi di KPH Madiun. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan tebang, pengangkutan, pengaplingan kayu di Tempat Penimbunan Kayu (TPK), penjualan kayu di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM), hingga kayu akhirnya sampai di tangan pembeli.

Dokumen Tata Usaha Hasil Hutan (TUHH) Produksi Kayu, yang mencakup kegiatan pencatatan pengolahan dan pembuatan laporan terkait pemungutan hasil hutan, termasuk hasil olahannya, juga menjadi fokus pengamatan dalam kunjungan ini.

Kepala KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite, yang turut mendampingi rombongan, menyatakan kebahagiaannya dapat menunjukkan proses produksi kayu di KPH Madiun yang dilakukan sesuai prosedur kerja dan aturan serta memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Selama tiga hari ini, kami telah mendampingi kunjungan dari Dewas Perhutani, bapak Noer Fauzi, yang ingin melihat proses produksi kayu di KPH Madiun. Semoga kunjungan ini memuaskan dan terdokumentasi dengan baik sehingga bisa dijadikan bahan ajar yang baik bagi peserta diklat di PeFI nantinya,” ujar Panca.

Noer Fauzi mengungkapkan bahwa kunjungannya bertujuan untuk mempelajari lebih banyak tentang proses produksi secara lengkap, mulai dari awal hingga kayu bisa terjual pada konsumen.

“Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mengetahui lebih jauh dan mendokumentasikan proses produksi hasil hutan, khususnya kayu jati. Rencananya, hasil kegiatan ini akan dijadikan bahan ajar di PeFI. Ternyata prosesnya cukup panjang dan banyak dokumen yang harus dipenuhi. Terima kasih pada seluruh tim KPH Madiun yang telah memfasilitasi kegiatan ini sehingga semuanya lancar,” tutup Noer Fauzi. (Kom-PHT/Mdn/Adl)