Banyuwangi Barat, Perhutani (21/07/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Jumat (19/07). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan penelitian mengenai Geopark Ijen terkait dengan keterlibatan stakeholder dan pengelolaan hutan oleh Perhutani.
Penelitian ini berfokus pada potensi Geopark Ijen dalam mendukung pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perhutani KPH Banyuwangi Barat serta manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat sekitar.
Dosen IPB, Joko, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kesediaan Perhutani KPH Banyuwangi Barat untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Perhutani KPH Banyuwangi Barat atas sambutan hangat dan kesiapan mereka untuk diwawancarai mengenai hubungan antara Perhutani dan Geopark Ijen. Kami berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Banyuwangi,” ujar Joko.
Mewakili Perhutani KPH Banyuwangi Barat, KSS Hukum Kepatuhan Eko Hadi menjelaskan bahwa Geopark Nasional Ijen ditetapkan berdasarkan Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia pada 30 November 2018. Nama Ijen diambil dari Gunung Ijen, yang menjadi pusat cerita geologi di kawasan Geopark, serta hubungannya dengan unsur biologi dan budaya setempat.
“Di kawasan hutan KPH Banyuwangi Barat, Geopark Ijen telah menetapkan Erek Erek Geoforest sebagai Diversity Biosite dan Air Terjun Lider sebagai Diversity Geosite. Keberadaan Geopark Ijen sangat mendukung pengelolaan hutan oleh Perhutani, karena melibatkan berbagai pihak dan masyarakat dalam prosesnya,” jelas Eko. (Kom-PHT/Bwb/Cdr)
Editor:Lra
Copyright©2024